Transformasi Digital, Waspadai Kebocoran Data & Penyebaran Hoaks

Rabu, 21 Juni 2023 – 15:45 WIB
Pekan Literasi Digital di Kota Makassar besutan Kemenkominfo dan GNLD Siberkreasi. Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 500 peserta dari kelompok masyarakat dan komunitas di Kota Makassar mengikuti Pekan Literasi Digital.

Kegiatan besutan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia dan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi ini dilaksanakan pada 11 Juni 2023. 

BACA JUGA: Kemampuan Literasi Digital Guru & Tenaga Pendidik Meningkat, Siswa Makin Cakap

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto menyampaikan transformasi digital membawa dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga mempunyai dampak negatif.

Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran data dan penyebaran hoaks. 

BACA JUGA: Siswa di Bogor Diajak Periksa Fakta Sederhana dalam Kegiatan Literasi Digital

"Kami mengajak untuk bijak dalam menghadapi kemajuan digital,” kata Bonifasius dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (21/6).

Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Makassar Rusmayani Madjid menyampaikan kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi kemajuan digital. 

BACA JUGA: Literasi Digital: Siswa di Depok Diminta Untuk Tidak Ceroboh di Medsos

Dia menegaskan literasi digital penting bagi masyarakat termasuk 4 pilar literasi digital seperti etika digital, budaya digital, keamanan digital dan keterampilan digital.

Pekan Literasi Digital Kota Makassar terbagi menjadi empat sesi, yaitu sesi Obral-obrol Literasi Digital (OOTD), sesi Kelas UMKM, Kelas Public Speaking dan Sesi Kelas Podcast. 

Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Jusman menyampaikan bahwa kondisi literasi digital di Makassar pada saat ini memiliki indeks sebesar 3,5%. 

Di Sulawesi Selatan, kepemilikan media yang paling banyak digunakan adalah WhatsApp dan Facebook.

Mayoritas masyarakat Sulawesi Selatan mengakses internet pada pukul 07:01 - 10:00, dan 10:01 - 12:00. 

"Sebanyak 40.59% masyarakat Sulawesi Selatan menggunakan media sosial, karena orang-orang terdekat, seperti teman atau keluarga mereka menggunakan media sosial," terang Jusman.

Pada kesempatan sama, Devie Rahmawati, pegiat Literasi Digital Vokasi Universitas Indonesia menjelaskan tentang pentingnya 4 pilar literasi digital bagi masyarakat. 

Devie menegaskan bahwa kecakapan digital tidak sekadar mengedit foto atau video saja, Literasi Digital perlu dimiliki oleh masyarakat guna menghadapi transformasi digital.

Public Speaker, Content Creator dan CEO Bedabaik Rijal Djamal turut menambahkan tentang menyikapi transformasi digital dengan hal positif.

Salah satunya adalah melalui industri kreatif yang beragam.

"Literasi digital bagi saya adalah harga diri dan adaptasi, maka peluangnya sudah pasti sisi positif dan sisi negatif yang menentukannya sisi positif dan negatif dari literasi digitalnya," ujar Rijal. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Kemajuan Literasi Digital, Peruri Serahkan Bantuan Komputer ke Sekolah


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler