Tren Crypto 2023: Teknologi Zero Knowledge & Layer 2 ETH Terus Meningkat

Kamis, 19 Januari 2023 – 17:14 WIB
PINTU, platform jual beli dan investasi aset crypto berbasis mobile pertama di Indonesia. Foto: Dok. PINTU

jpnn.com, JAKARTA - Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin mengatakan awal 2023 ini, investor tetap perlu melakukan riset berbagai project-project yang memiliki potensi ke depannya.

Salah satunya seperti Zero Knowledge (zk) yang implementasi sudah cukup populer pada 2022 dan pada 2023 ini potensi dan kesuksesannya patut diperhatikan.

BACA JUGA: CMO PINTU: Adopsi Kripto akan Terus Tumbuh Pesat pada 2023

Dikutip dari Pintu Academy, Zero Knowledge (zk) adalah teknologi yang memungkinkan transaksi dalam blockchain diproses hanya dengan membaca sebuah proof tanpa memerlukan data lengkap.

Dengan ini, jaringan tidak perlu mengeluarkan daya komputasi besar untuk memproses transaksi.

BACA JUGA: Tanya ke Ferry Irawan, Ibunda Venna Melinda: Kamu Apakan Anak Saya?

Teknologi zk sedang mendapat perhatian karena bisa meningkatkan throughput (TPS) dan mengurangi biaya transaksi pengguna.

“Teknologi zk sebenarnya sudah ada sejak 1990-an. Beberapa proyek aset crypto sedang dalam proses mengembangkan implementasi zk adalah StarkEx, StarkNet, Loopring, zkSync, dan juga Polygon. Adapun selain project zk, project layer 2 Ethereum juga patut diperhitungkan pada 2023,” tutur Timo.

BACA JUGA: Infasi AS Mereda, Pasar Kripto Siap Menanjak

Dilansir dari Pintu Academy, blockchain layer 2 merupakan blockchain yang diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul pada layer 1.

Blockchain layer 2 dibangun di atas jaringan layer 1.

Fungsi layer 2 biasanya untuk mengatasi masalah skalabilitas. Blockchain layer 2 menawarkan proses transaksi yang cepat dan biaya transaksi yang jauh lebih murah daripada layer 1.

Beberapa layer 2 sekarang membawa berbagai inovasi teknologi baru dan memiliki penawaran nilai unik terlepas dari jaringan blockchain di bawahnya.

Salah satu kelebihan blockchain layer 2 adalah tetap mendapatkan keamanan dari layer 1 di atasnya.

Layer 2 mengombinasikan proses transaksi yang lebih cepat dan biaya transaksi lebih murah, tetapi mewarisi keamanan dari layer 1.

“Tidak dipungkiri, di tengah siklus bear market maupun bull market, aset crypto dan teknologi blockchain terus tumbuh dewasa dan melahirkan inovasi yang inovatif. Mengutip laporan tahunan Messari, inovasi yang dibawa crypto tidak hilang begitu saja meski industri ini sedang mengalami masa-masa sulit,” seru Timo.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler