jpnn.com - TAPSEL - Arifin Daulay alias Trenggiling (42), bandar sabu kawasan Batang Angkola, Tapsel, Sumut, melawan dan memukul petugas saat disergap.
Pria berbadan besar warga Desa Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola, tersebut diciduk petugas timsus dan Sat Narkoba saat berada di sebuah bengkel di Kelurahan Sigalangan, Senin (20/4) lalu sekira pukul 16.00 WIB.
BACA JUGA: Perempuan Terancam Hukuman Mati: Cari Kerja Susah Pak
Dari dalam saku pria yang namanya cukup dikenal di dunia bisnis narkoba ini, polisi menemukan empat paket kecil sabu dan satu unit timbangan elektrik.
Kepada METRO TABAGSEL (Grup JPNN), kemarin (21/4), Kasat Narkoba Polres Tapsel AKP Mulyadi SH memaparkan, penangkapan terhadap Trenggiling berawal dari informasi yang sudah mereka himpun sekian lama.
BACA JUGA: Kualat... Jambret Nenek 70 Tahun Ini Babak Belur Diamuk Massa
“Pelaku sudah masuk dalam TO (target operasi, red) kita. Sebab selain namanya yang cukup dikenal dengan sebutan Trenggiling, ia juga diduga kuat bandar sabu-sabu yang beroperasi di wilayah Tapsel dan sekitarnya, khususnya di Kecamatan Batang Angkola,” ujar Mulyadi.
“Tersangka ini yang dikenal licin ini. Namun akhirnya berhasil dibekuk petugas setelah sempat melakukan perlawan dan berusaha melarikan diri.”
BACA JUGA: Berkat Dua Batu Akik, Bandit Curanmor Kritis
Polisi berhasil menyita barang bukti berupa 4 paket sabu dan sebuah timbangan elektrik yang ditemukan saat hendak dibuang pelaku.
Sementara seorang petugas yang ikut melakukan penangkapan juga cerita, selain melawan, Trenggiling juga berusaha kabur dan membuang barang bukti saat disergap.
“Jadi begitu kita turun dari mobil dan hendak menyergapnya, Trenggiling langsung berusaha kabur dan memukul seorang petugas. Namun upayanya itu tak berhasil setelah kita kembali lakukan perlawanan, sehingga terjadi adu fisik,” kata polisi yang enggan namanya disebutkan ini.
Bahkan setelah Trenggiling jatuh dan berpura-pura kesakitan, ia tak langsung menyerah. Trenggiling kemudian berpura-pura memegang anggota badannya yang kesakitan. Namun saat itu tangannya masuk ke saku dan mengambil barang bukti sabu beserta timbangan.
“Waktu itu dia berusaha membuang barang bukti. Tapi aksinya terlihat dan ia disuruh memungut sabu dan timbangan elektrik itu.”
Nah, setelah barang bukti didapat, Trenggiling tak langsung menyerah. Ia pun sempat berusaha melarikan diri. Polisi pun langsung mencegahnya, sehingga terjadi lagi adu fisik.
“Akhirnya ia berhasil diamankan dan dimasukkan mobil. Tapi warga sekitar yang sudah berkumpul ramai-ramai di sana, terkesan hendak membelanya. Terpaksalah kita melepas tembakan peringatan ke udara, untuk membubarkan massa,” jelasnya.
Sedangkan Trenggiling yang sempat ditemui di Polres Tapsel, mengakui bahwa empat paket sabu-sabu dan timbangan elektrik itu miliknya.“Iya, cuma empat paket, sama satu timbangan elektrik. Itupun timbangannya sudah rusak,” ujar pria bertubuh gemuk tersebut.
Ketika ditanya dari mana ia mendapat pasokan sabu tersebut, pria yang sebelumnya mengaku pernah bekerja sebagai supir truk jurusan Sumatera-Jawa ini menyebut satu nama, berinisial E. Orang itu disebutnya sebagai salah seorang saingannya dalam berbisinis narkoba di wilayah Batang Angkola dan sekitarnya.
“Sudah hancur (kalah bersaing, red) saya Bang. Soalnya sudah ada yang ‘mematahkan’ usaha saya. Kalau main ini (sabu, red), sudah ada lebih kurang dua tahun,” jawabnya.
Selain mendapat barang dari Tapsel, ia juga mengaku sering memasok barang dari Kota Padangsidimpuan. “Dulu itu Bang, sekarang enggak lagi,” katanya sambil membenarkan sejumlah nama warga Kota Psp yang diduga kuat adalah jaringan peredaran narkoba yang masih aktif. (yza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuh Tukang Pijat Itu Kekasihnya Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi