TRIL Genjot Sektor Batubara

Senin, 05 Juli 2010 – 10:45 WIB
JAKARTA - PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL) mulai memprioritaskan usaha sektor pertambangan batubaraItu seiring stagnannya lini bisnis utama perseroan dalam ranah importir dan supplier perlengkapan dan keselamatan kerja, alat-alat technical automotive dan mesin serta technical hardware

BACA JUGA: Targetkan 400 Game Online

Situasinya makin runyam dengan banjirnya produk China, pascaberlakunya AC-FTA.

Lebih tinggi dengan birokrasi yang semakin sulit
Situasi macam inilah yang memaksa manajemen banting stir sebelum kondisinya semakin memburuk

BACA JUGA: BRI Pangkas Bunga sampai 2 Persen

“Yang bermasalah soal biaya tambahan yang tinggi dengan proses sampai satu tahun di bea cukai dan pajak,” terang Tommy Lybianto, Direktur Utama TRIL belum lama ini


Karenanya, sebut Tommy usaha pertambangan yang sudah dimulai sejak pertengahan tahun lalu akan terus digenjot

BACA JUGA: Dahlan Tantang Pemda Bangun Pembangkit Listrik

Maklum, lewat usaha baru itu, perseroan sudah mendapat pemasukan dengan nilai kontribusi yang positif“Ya, kontribusinya sekitar 80 persen,” tambahnya

Dalam menjalankan usahanya di bidang pertambangan, perseroan mengandalkan anak usahanya, PT Triwira Global ResourcesSaat ini usaha itu masih mengandalkan tradingKe depannya, sejulah bidang akan digarap”Nanti akan menanganinya secara langsung semacam akuisisi salah satu KP,” jelas Bigner Situmorang, Direktur perseroan yang tidak terafiliasi
 
Perseroan telah menyiapkan belanja modal Rp 209 miliarDari total dana itu, sebagian besar dialokasikan untuk mengembangkan usaha di sektor pertambanganSumber belanja modal itu sebesar 47 persen dari pinjaman perbankan dan 53 persen diambil dari kas internal“Ini sebagai bukti kami siap menggarap sektor batubara,” imbuh Bigner.

Dengan dana belanja itu, tahun ini perseroan meningkatkan target pendapatan dan laba bersihSebab, pada 2009 perseroan mencetak pendapatan Rp 143,6 miliarPencapaian itu meningkat 29,48 persen disbanding perolehan tahun lalu dikisaran Rp 110,9 miliarHanya saja, laba bersih pada 2009 anjlok 85,46 persen menjadi Rp 1,5 miliar dari tahun lalu dilevel Rp 10,7 miliar.
 
Maka pada tahun ini, perseroan menekan biaya operasionalDengan begitu, target pendapatan sebesar Rp 157 miliar dan laba bersih Rp 9,2 miliar akan tercapaiOptimisme itu didukung dengan tercapainya angka Rp 35 miliar pada kuartal pertama 2010“Sepanjang semester pertama ini bisa tembus Rp 70 miliar,” koar Tommy(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Datangkan 5 Genset, Berau Bebas Byar Pet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler