Trimedya: Informasi Publik Soal Kasus Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo Buruk, Bikin Bingung

Jumat, 15 Juli 2022 – 19:25 WIB
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan ikut menyoroti kasus baku tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan memberi rapor merah kepada satuan Divhumas Mabes Polri dalam menyampaikan informasi ke publik tentang kasus baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).

"Kalau saya, sih, menilai Divhumas Mabes Polri enggak terlalu bagus," kata legislator Fraksi PDI Perjuangan itu kepada wartawan, Jumat (15/7).

BACA JUGA: Soal Brigadir Yosua Diduga Melecehkan Istri Irjen Sambo, Pengamat Kepolisian Bilang Begini

Sebab, kata Trimedya, keterangan Divhumas Mabes Polri tidak membuat terang rangkaian kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo yang melibatkan antaranggota kepolisian.

Dia bahkan merasa keterangan dari polisi dalam kasus baku tembak membuat bingung publik.

BACA JUGA: CCTV di Kompleks Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo Diambil Polisi, Bang Trimedya: Motifnya Apa?

"Agak lemah, nih, Humas (Mabes Polri, red) kali ini, ini perlu direformasi oleh Kapolri terkait Divhumas. Lihat saja bicaranya, blepotan, ya," kata pendiri Serikat Pengacara Indonesia (SPI) itu.

Sebelumnya, KontraS menganggap banyak kejanggalan dalam proses pengungkapan baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan, Jumat.

BACA JUGA: Irjen Ferdy Sambo Berpotensi Diperiksa Soal Tewasnya Brigadir J di Rumahnya, DPR Singgung Penonaktifan

Adapun, peristiwa baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo melibatkan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan Bharada E.

Brigadir J tewas dalam kejadian itu, sedangkan Bharada E diamankan setelah peristiwa saling tembak.

Misalnya, kejanggalan tentang adanya disparitas waktu yang lama antara peristiwa baku tembak dengan pengungkapan ke publik.

Selain itu, KontraS menyoroti kronologi baku tembak yang diungkapkan kepolisian selalu berubah-ubah.

Berikutnya, ada temuan luka sayatan pada jenazah Brigadir J di bagian muka dan keluarga yang sempat dilarang melihat kondisi mendiang. (ast/jpnn) 


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler