Trimegah Bidik Posisi Lima Besar

Selasa, 03 Mei 2011 – 15:20 WIB

JAKARTA - PT Trimegah Asset Management (TRAM) menargetkan masuk 5 jajaran besar perusahaan asset managementGuna mendorong itu pihaknya tengah melakukan beberapa terobosan yakni mebuat produk-produk baru dan memperbanyak agen penjual reksadananya

BACA JUGA: Dirjen Pajak Dinilai Ragu Usut Kasus Pajak AMS

"Selain mengincar 5 besar juga membidik 3 besar dari sisi klient dan probability," tutur Denny Thaher, Direktur Utama PT TRAM, di Jakarta, Senin, (2/5).

Sepanjang 2011 sebut Denny, TRAM  akan mengeluarkan 5-6 produk baru reksa dana
Dari rencana tersebut, TRAM akan lebih agresif mengeluarkan reksadana baru pada semester kedua 2011

BACA JUGA: DPR Curigai Pemerintah Lebih Bela Asing

Untuk penambahan agen sendiri, menurutnya dalam waktu dua hingga tiga bulan lagi pihaknya telah selesai  untuk melakukan penambahan tiga agen penjual reksa dana


Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya telah bekerjama dengan delapan agen penjual reksa dananya

BACA JUGA: Cabe dan Beras Murah, April Deflasi

Adapun agen penjual reksa dana itu antara lain BNI, Bank Bukopin, BRI, Bank CIMB Niaga, Bank Jabar Banten, dan HSBC.  "Dalam durasi waktu 2-3 bulan ke depan penambahan tiga agen penjual reksa dana sudah rampung," tambah Denny.

Sementara hingga kuartal pertama 2011, PT Trimegah Asset Management telah mendapatkan dana kelolaan mencapai Rp 3 triliunDengan penambahan agen penjual dan produk reksa dana baru diharapkan dapat mendukung penambahan dana kelolaan perseroan.

Di sisi lain, perseroan meluncurkan produk baru yakni reksa dana TRAM Consumption PlusTarget pengelolaan dana baru yang targetkan perseroan sebesar Rp 500 miliarReksa dana ekuitas itu dirancang bagi investor jangka panjang dan didominasi masuk pada sektor konsumsi di IndonesiaPortofolionya sekitar 75-80 persen pada bidang konsumsi domestikSisanya diinvestasikan pada portofolio yang disebut manajeman "Plus", dengan menciptakan alpha melalui saham berkapitalisasi menengah dan kecil.

Juga ekses return beta, pada kondisi pasar bullish melalui investasi sektor konsumsi tidak langsung, maupun non konsumsiPerseroan mempercayakan HSBC Jakarta sebagai bank kustodianProduk ini menetapkan nilai investasi Rp 250 ribu, dengan nilai NAB Rp 1.000Biaya pembelian unit penyertaan maksimum 2 persen dari jumlah pembelian(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Elektronika Turun Lima Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler