Trinity Optima Production Rambah Industri Audio Visual Digital

Jumat, 19 Agustus 2022 – 18:27 WIB
Kau dan Dia, salah satu karya yang didukung oleh Trinity. Foto dok Trinity

jpnn.com, JAKARTA - Trinity Optima Production (TOP) merambah industri audio visual digital.

Dalam hal ini, TOP bertindak sebagai partner yang menjembatani kreator film lokal dan production house skala kecil menengah untuk memproduksi konten, agar bisa dipasarkan ke platform Over the Top (OTT) rekanan TOP.

BACA JUGA: Kenaikan Tarif Ojol Diundur, Jadi Momentum Baik Untuk Menampung Aspirasi Publik

Menurut TOP, platform OTT di Indonesia saat ini membutuhkan pasokan karya-karya lokal yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan penonton mereka.

Di sisi lain, banyak kreator film dan series yang ingin menjual karyanya ke OTT namun terbentur biaya produksi, promosi, sponsor, sampai kurasi konten yang baik agar sesuai standar dari OTT.

BACA JUGA: Dorong Pertumbuhan Pendapatan, Indocement Naikkan Harga Jual Semen

“Kami melihat ada gap yang perlu dijembatani dalam industri konten audio visual digital di Indonesia. Di satu sisi, OTT sangat diminati karena kontennya punya daya tarik tinggi di masyarakat. Untuk mengisi gap tadi, Trinity masuk sebagai Executive Producer di dalam struktur film atau serial yang akan diproduksi sebelum disalurkan ke OTT,” ujar CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho.

Eksistensi TOP di platform untuk OTT berawal sejak 2019 melalui series Cerita Dokter Cinta yang tayang di Maxstream, platform streaming milik Telkomsel.

BACA JUGA: Ribuan Orang Antusias Meriahkan HUT ke-77 RI di Kecamatan Insana Utara

Melalui skema kemitraan dengan partner kreator film, Trinity berhasil membuat karya sebanyak empat film dan enam series sampai dengan 2022 dengan variasi dari drama, komedi, dan horor.

Menurut Yonathan, bisnis ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Pertumbuhan revenue yang bisa mencapai 20% setiap tahunnya, tentu merupakan salah satu new revenue generator buat Trinity di tahun-tahun mendatang.

“Meskipun tidak sebesar pendapatan label rekaman, yang kami kejar tidak semata profitnya, tetapi juga peningkatan nilai kreator film lokal di mata publik, stakeholders, dan investor ke depannya. Sehingga, kreator film harus pintar-pintar mencari peluang agar tetap adaptif dan karyanya diterima publik. Saat ini usaha kita di dunia entertainment dituntut bukan hanya bisa menghasilkan karya, tetapi bagaimana kita bisa memonetisasi karya tersebut,” ucap Yonathan.

Salah satu mitra kreator TOP, Muhammad Reza Head Production Supreme League Production mengatakan tantangan besar ketika memproduksi karya adalah strategi publikasi.

“Trinity selalu mengoptimalkan peluang dan mencari solusi terbaik untuk tantangan yang muncul saat proses produksi,” ujarnya.

Bersama TOP, Supreme League Production sedang menggarap film Love in Game (2022) yang dibintangi Gabriel Prince, Julian Jacob, dan Livy Renata.

“Kolaborasi ini kami harap bisa menghasilkan banyak karya, diterima masyarakat, dan tentunya dapat membawa kebahagiaan bagi semua yang menyaksikan," ungkap Yonathan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler