JAKARTA - Pertemuan Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam terhadap tuduhan korupsi Menteri BUMN Dahlan Iskan oleh akun twitter @triomacan2000 masih mengundang pro kontra. Walaupun pertemuan yang hanya dihadiri tim penasehat hukum pemilik akun itu, tak pelak langkah Dipo Alam banyak disesalkan banyak kalangan.
Pengajar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi mengakui upaya yang ditempuh pejabat negara setingkat menteri dengan menindaklanjuti "nyanyian" akun media sosial sebetulnya tidak perlu dilakukan.
“Percayakan saja pemberantasan korupsi kepada KPK. Jika nanti ada ribuan tuduhan rasuah dari ratusan akun media sosial, bisa-bisa Pak Dipo Alam mempunyai tugas baru memanggil satu-persatu perwakilan pengelola media sosial tersebut,” kata Ari Junaedi, kepada INDOPOS (Grup JPNN), kemarin (1/1).
Bagi pengajar program S2 dan S1 di UI ini, tuduhan-tuduhan yang dilemparkan akun @triomacan2000 memang tergolong "berani" dan kadang menimbulkan polemik.
“Lebih baik TrioMacan2000 tidak lagi menyembunyikan identitasnya atau anonim agar tuduhan yang dilemparkan tidak terkesan hanya gosip belaka tetapi temuan yang dilengkapi dengan berbagai bukti yang kuat,” katanya.
“Lebih elegan apa yang dikerjakan ICW, Fitra, Police Wacth atau Parlemen Wacth dalam menyampaikan temuan di masyarakat daripada lempar batu sembunyi tangan,”beber Ari Junaedi.
Terhadap elektabilitas Dahlan Iskan yang sekarang sedang mengikuti konvensi Partai Demokrat, menurut pengajar program pascasarjana ilmu komunikasi di sejumlah perguruan tinggi di tanah air ini, tidak akan berpengaruh sama sekali mengingat masyarakat pengguna media sosial sudah mahfum benar dengan "nyanyian" TrioMacan.
“Bisa jadi popularitas Dahlan Iskan justru akan meningkat dengan kicauan itu. Lihat saja gesture dan komentar Dahlan Iskan terlihat biasa saja menanggapinya. Beda dengan gesture pesakitan yang memang benar-benar korupsi,” demikian Ari Junaedi .
Seperti diketahui, pada Senin (30/12) lalu, telah terjadi pertemuan Seskab Dipo Alam bertemu dengan tim kuasa hukum akun twitter @TrioMacan2000 di kantornya, untuk membahas dugaan korupsi yang dilakukan beberapa pejabat kementerian. Tak pelak, temuan itu juga mendapat kecaman dari berbagai politisi. Salah satunya politisi PKS Fahri Hamzah yang menyatakan bahwa seharusnya pertemuan itu digerebek poleh polisi.
“Karena pertemuan itu dianggap pertemuan terlarang, seharusnya laporan dugaan korupsi dilaporkan ke KPK, bukan ke Dipo,” ujar anggota Komisi III DPR RI itu. (dil)
BACA JUGA: Hari Pertama, BPJS Sepi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Penahanan, Kubu Anas Sebut KPK Ragu-Ragu
Redaktur : Tim Redaksi