jpnn.com, BATAM - Truk pengangkut bahan bangunan ringsek setelah terjun ke jurang sedalam 20 meter di Dekat Tibanlama, Sekupang, Batam, Kepri, Senin (14/3).
Menurut salah seorang warga, Kurniadi bahwa truk sudah berada di jurang sejak pagi. "Saat antar anak sekolah truk sudah ada di jurang," kata Kurniadi seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Bupati Dedi Larang Bus dan Truk Masuk Purwakarta
Menurutnya, pengemudi truk juga tidak berada di lokasi. kemungkinan truk jatuh saat malam hari. Truk mengalami kerusakan pecah kaca depan, samping, dan bagian depan truk rusak parah.
"Ga da orangnya, pas pagi -pagi kan hujan juga. Saya lewat truk udah terjungkal," ujarnya.
BACA JUGA: Braak! Rombongan Jaksa Tabrakan Beruntun di Pangandaran
Pantauan di lapangan, truk masih tergantung di antara pohon yang berada di jurang. Hingga siang hari tidak ada pihak kepolisian yang datang. Sontak, ini menjadi tontonan warga yang berada di sekitar kejadian.
Masih di Sekupang, Sebuah mobil Pick Up Carry BP 8153 DJ juga menabrak tiang listrik yang ada di pinggir jalan dekat lokasi pembibitan pertamanan Kota Batam, Seitemiang sekitar pukul 11.00 WIB.
BACA JUGA: Brak! Metromini Tabrak Pejalan Kaki di Warung Buncit
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Bagian depan mobil rusak parah.
Informasi yang didapat di lapangan, kecelakaan tunggal yang terjadi saat hujan itu diduga karena banyaknya lubang di sepanjang jalan tersebut.
Dedi supir Pick Up menuturkan dia terpaksa membanting stir mobil ke arah kiri jalan hingga menabrak tiang listrik itu karena mencoba menghindari sepeda motor yang melaju dari arah berlawanan.
Sepeda motor tersebut mengambil jalurnya sebab hendak menghindari lubang jalan yang menganga di dekat lokasi kejadian.
"Jadi serba salah memang. Motor itu hindari lubang sementara saya sedang laju dan jalanan licin pula," ujar Dedi.
Sebelum kecelakaan warga Tiban itu, barus saja pulang dari Batuaji. "Pulang antar barang. Saya dari Batuaji mau kembali ke Tiban," ujarnya.
Kecelakaan tunggal itu menyita perhatian banyak pengendara yang ada di lokasi kejadian.
Warga di lokasi pun menyesalkan minimnya perhatian pemerintah dengan kondisi jalan utama tersebut. Jalan yang sudah dihiasi dengan ratusan lubang yang sangat berbahaya bagi pengendara itu dibiarkan begitu saja.
"Sudah bertahun-tahun rusak dan korban sudah banyak tapi tak ada upaya perbaikan dari pemerintah," kata Fachri seorang warga.
Pantauan di lapangan, lubang yang menyebabkan kecelakaan itu cukup besar dengan diameter mencapai dua meter. Kedalam lubang juga cukup dalam sekitar 10 centimeter. Pengendara sepeda motor memang kerap menghindari lubang demi keselamatan.
Selain di lokasi kejadian, lubang menganga lainnya juga menghiasi badan jalan yang menghubungkan wilayah Batuaji dan Sekupang itu. Jalan dua jalur yang sedang dikerjakan belum kunjung rampung sampai saat ini. (eja/cr17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lakalantas di Pantura, Gerbang Masjid Diseruduk Truk
Redaktur & Reporter : Budi