Trump Galak di Twitter, Tapi Takut Bertemu Media

Rabu, 09 Agustus 2017 – 06:12 WIB
Presiden Amerika Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkenal galak kepada media massa. Entah sudah berapa kali dia, lewat Twitter, menyebut media yang memberitakan hal negatif tentang dirinya sebagai "fake news" alias penyebar hoaks.

Tapi siapa yang menyangka sangarnya Trump itu hanya di media sosial. Kenyataanya, dia lebih memilih menghindar ketika ada kesempatan berhadapan langsung dengan media.

BACA JUGA: 16 Negara Masuk Nominasi Tim Kuat WSDC 2017, Korea Tantang AS, Indonesia?

Data yang dilansir CNN dan American Presidency Project di University of California menyebutkan bahwa Trump adalah presiden yang paling jarang melangsungkan jumpa media.

Hingga 200 hari masa kepemimpinannya yang jatuh pada Senin (7/8), suami Melania itu baru melakukannya sekali. Tepatnya, pada 16 Februari.

BACA JUGA: Ngeri! Korut: Amerika Akan Membayar Ribuan Kali Lipat

Jumlah itu jauh jika dibandingkan dengan para presiden pendahulunya. Pada periode kepemimpinan yang sama, mantan Presiden Barack Obama mengadakan 9 kali jumpa pers. George H.W. Bush bahkan melakukannya 18 kali.

Contohnya Jumat (4/8) lalu, ketika Trump memulai liburan musim panas selama 17 harinya. Umumnya, Presiden of the United States (POTUS) mengadakan konferensi pers sebelum meninggalkan Gedung Putih.

BACA JUGA: Tebak, Mengapa Trump Diam saat Masjid di Minnesota Dibom

Tapi tidak demikian dengan Trump. Dia pergi begitu saja menuju klub golf pribadinya di Bedminster, New Jersey.

Ketimbang menjelaskan kepada media soal rencana liburannya, Trump kembali lebih memilih berbicara lewat Twitter. Meski beredar luas foto-foto dirinya yang tengah bermain golf, presiden ke-45 AS itu berdalih tidak sedang bersenang-senang.

”Bekerja di Bedminster, New Jersey, sementara Gedung Putih direnovasi. Ini bukan liburan. Saya menggelar pertemuan dan menelepon,” cuit Trump.

Gedung Putih menyebut perjalanan Trump itu sebagai working vacation alias liburan sambil kerja. Sebab, dia akan bertemu dengan beberapa legislator dan para penasihatnya.

Klarifikasi Trump tersebut mungkin sebagai usahanya agar tidak disamakan dengan Obama. Sebab, pada 2011 dan 2014, dia pernah mengkritik acara liburan keluarga Obama.

Menurut dia saat itu, penduduk AS-lah yang mendanai kegiatan golf Obama. ”Presiden trump sensitif berlebihan dengan kata liburan karena dia sudah lama mengkritik Presiden Obama yang tengah liburan,” ujar Douglas Brinkley, sejarawan di James A. Baker III Institute for Public Policy, Texas.

Trump tentu saja tidak berhenti mencuit selama liburan. Dia tetap aktif mengkritik lawan-lawan politiknya. Hal tersebut lama-lama membuat penduduk negeri Paman Sam gerah.

Berdasar poling yang digelar CNN, 7 di antara 10 penduduk Amerika menyatakan bahwa Trump terlalu banyak mencuit dan cuitan di Twitter bukanlah cara yang bijak untuk berkomunikasi dengan warganya. (CNN/CBC/sha/c6/any)

Frekuensi Jumpa Pers dalam 200 Hari

• Presiden Donald Trump : 1 kali

• Presiden Barack Obama : 9 kali

• Presiden George W. Bush : 3 kali

• Presiden Bill Clinton : 8 kali

• Presiden George H.W. Bush : 18 kali

 

Sumber: The American Presidency Project at the University of California, Santa Barbara

BACA ARTIKEL LAINNYA... Good News, Angka Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas AS dan Singapura


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler