Trump Kerahkan Donald Cook untuk Gempur Syria

Rabu, 11 April 2018 – 17:30 WIB
Presiden Donald Trump di Sidang Umum PBB. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Serangan senjata kimia di Douma, Syria, yang merenggut setidaknya 70 nyawa menuai respons keras dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dia berencana membalas pelaku serangan pada Sabtu (7/4) tersebut.

Pelaku yang dimaksud Trump adalah pemerintah Syria dan sekutunya. Siapa pun yang terlibat, menurut presiden 71 tahun itu, harus membayar mahal.

BACA JUGA: Israel Mulai Menebar Maut di Syria

’’Ada banyak opsi militer yang tersaji. Kami akan mengumumkannya. Mungkin malam ini (Senin malam) atau setelahnya,’’ ujarnya di Gedung Putih sebagaimana dikutip Associated Press.

Sebelum memimpin pertemuan tertutup dengan para petinggi militer AS, Trump sempat melayani pertanyaan beberapa awak media. Salah satunya terkait dengan kemungkinan peran Presiden Vladimir Putin di balik serangan senjata kimia.

BACA JUGA: Senjata Kimia Assad Bunuh Puluhan Balita di Douma

’’Ya, bisa saja. Jika terlibat, dia (Putin) harus bertanggung jawab. Semua orang harus membayar perbuatan mereka. Dia juga,’’ kata Trump.

Menteri Pertahanan Jim Mattis dan Kepala Staf Gabungan Jenderal Joseph Dunford hadir dalam pertemuan Senin sore tersebut. Kepada media, mereka mengakui bahwa AS sangat mungkin bakal melancarkan aksi militer ke Syria.

BACA JUGA: Prabowo Disarankan Tiru Gaya Nyeleneh Trump

Kini kapal perang USS Donald Cook menuju sisi timur Laut Mediterania setelah singgah di Siprus. Kapal itu dilengkapi dengan rudal Tomahawk.

Di forum DK PBB, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengajak negara-negara sekutu AS menindak Syria. Dia menyebut penggunaan senjata kimia di Douma tersebut sebagai bukti ketidakpatuhan Presiden Bashar Al Assad terhadap hukum internasional.

Sebab, Organisasi Antisenjata Kimia (OPCW) dan PBB sudah memerintah Syria memusnahkan seluruh persediaan senjata kimianya pada 2013.

Namun, sampai sekarang rezim Assad menyimpan senjata kimia. Bahkan menggunakannya untuk menyerang warga sipil. Mattis pun menyalahkan Rusia.

Menurut dia, Rusia yang menjadi sekutu rezim Assad dalam Perang Syria gagal menjalankan kewajibannya sebagai anggota OPCW.

’’Seharusnya Rusia bisa menjamin bahwa Syria telah benar-benar memusnahkan seluruh senjata kimianya,’’ tuturnya sebagaimana dilansir Reuters. (hep/c14/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump Minta Duit Rp 344 T untuk Tembok Impian


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler