Senjata Kimia Assad Bunuh Puluhan Balita di Douma

Senin, 09 April 2018 – 16:17 WIB
Potongan video anak-anak yang diklaim sebagai korban serangan senjata kimia oleh rezim Bashar al Assad. Foto: AP

jpnn.com, DAMASKUS - Puluhan balita malang itu tergolek lemah. Sebagian lainnya bahkan sudah tak bernyawa. Mereka adalah korban serangan senjata kimia rezim Bashar al Assad di Douma, Eastern Ghouta, Syria, Sabtu malam (7/4).

Sebelumnya, helikopter milik militer Syria dikabarkan menjatuhkan bom-bom barel berisi senjata kimia yang ditengarai sebagai gas sarin atau klorin. Sejauh ini korban jiwa mencapai 70 orang. Mayoritas perempuan dan anak-anak.

BACA JUGA: Ghouta Timur Akhirnya Jatuh ke Tangan Assad

”Kami harus membantu lebih dari seribu kasus orang kesulitan napas setelah bom barel dijatuhkan di kota (Douma). Korban jiwa mungkin bertambah,” ujar Moayed al-Dayrani, warga Douma sekaligus relawan medis, seperti dilansir Al Jazeera.

Kelompok Syrian Civil Defence alias White Helmets mengungkapkan, ada satu keluarga yang tewas di ruang bahwa tanah rumah mereka.

BACA JUGA: Dua Perang Berkecamuk di Syria, Bagaimana Nasib Warga?

Gas dari bom yang dijatuhkan merambat memasuki ruang perlindungan. Mereka tidak berani lari keluar karena pasukan Syria juga menembak dari berbagai penjuru. Ruang perlindungan itu pun menjadi kuburan masal.

Kepala White Helmets Raed al Saleh mengatakan, empat anggota White Helmets yang dikerahkan ke lokasi terpaksa kembali karena mengalami sesak napas akut. Mereka akhirnya ikut dirawat sebagai korban.

BACA JUGA: Ghouta Neraka Dunia, Satu Kakus Dipakai 300 Orang

Douma Media Center maupun White Helmets mengunggah foto-foto dan video korban serangan senjata kimia tersebut. Tampak anak-anak meninggal dengan mulut berbusa, tanda-tanda tewas akibat gas beracun.

Meski begitu, pemerintah Syria dan sekutunya, Rusia, menampik semua tudingan. Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut bahwa serangan senjata kimia itu hanyalah cerita palsu yang diulang-ulang.

Douma menjadi satu-satunya kota di Eastern Ghouta yang masih dikuasai sepenuhnya oleh oposisi. Di kota-kota lainnya, penduduk dan oposisi bersenjata telah dievakuasi.

Rusia dan kelompok pemberontak Jaish al Islam yang sempat menguasai Douma Minggu (8/4) kemarin telah bersepakat. Jaish al Islam akan melepaskan semua tahanan yang merupakan pasukan dan pendukung Assad.

Sebagai ganti, dalam 48 jam, mereka akan dievakuasi menuju Kota Jarablus di dekat perbatasan Turki.

Kecaman terhadap serangan senjata kimia di Douma langsung dilontarkan sejumlah pihak. Di antaranya, dari Kementerian Luar Negeri Turki dan Amerika Serikat. (sha/c6/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejam! Rezim Assad Kembali Gunakan Senjata Kimia di Ghouta


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler