Trump Sesumbar Tak Bisa Dimakzulkan

Rabu, 24 April 2019 – 13:27 WIB
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato State of the Union di depan Kongres. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Donald Trump tak ada habisnya membicarakan laporan Jaksa Khusus Robert Muller. Sang Presiden merasa bahwa rencana pemakzulan oleh Partai Demokrat setelah muncul laporan penyelidikan kolusi AS-Rusia sudah keterlaluan.

''Hanya kejahatan dan penyelewengan serius yang bisa membuat presiden dilengserkan. Saya tidak melakukan tindak kriminal. Jadi, Anda tidak bisa memakzulkan saya.'' Kalimat itu meluncur tegas dari Donald Trump lewat akun Twitter-nya. Penuh percaya diri.

BACA JUGA: Demokrat: Karangan Bunga untuk Prabowo Menguatkan Ekonomi

Ditanya media saat perayaan Paskah di Gedung Putih, Trump terus berkoar. Dia tidak mengkhawatirkan ancaman pelengseran. Menurut dia, isu kolusi dengan Rusia sudah berakhir setelah kantor Mueller ditutup. Jadi, yang dilakukan Demokrat tinggal mencari-cari kambing hitam.

Memang, laporan yang dirilis Kamis pekan lalu itu menyebutkan bahwa tuduhan kolusi tidak terbukti. Rusia memang melakukan intervensi dengan meretas akun e-mail Hillary Clinton. Namun, tim kampanye Trump tidak terbukti bersekongkol dengan Kremlin dalam aksi tersebut.

BACA JUGA: Korut Ngambek ke Amerika, Korsel Kena Batunya

''Yang melakukan tindakan kriminal itu Demokrat. Bukan Presiden (Partai) Republik ini,'' ujarTrump.

BACA JUGA: Terungkap, Donald Trump 10 Kali Berusaha Halangi Penyelidikan Jaksa

BACA JUGA: Pemimpin Kelompok Supremasi Kulit Putih Tewas Didor Istri

Mueller juga tidak mendakwa Trump dalam kasus menghalangi penyelidikan. Namun, bukan berarti Trump tidak berusaha menjegal langkah Mueller. Sebaliknya, Trump berkali-kali berusaha mengakhiri penyelidikan terhadap tim kampanyenya.

''Hampir semua upayanya gagal. Itu karena orang-orang di sekitarnya menolak perintah dan permintaannya,'' ungkap Mueller dalam laporan tertulis tersebut.

Dalam laporan yang sama, Mueller memberikan celah untuk mengejar pertanggungjawaban Trump. Dia mengatakan, kongres bisa saja menginvestigasi upaya Trump dalam menghalangi proses hukum. Upaya tersebut bisa berakhir dengan proses pemakzulan.

Namun, Demokrat yang menguasai Dewan Perwakilan AS masih ragu dengan rencana tersebut. Ketua Dewan Perwakilan Nancy Pelosi merasa bahwa langkah melengserkan presiden tidak setimpal dengan risiko yang mereka terima.

''Kami setuju untuk lebih dulu mencari kebenaran dari kasus ini,'' ungkapnya menurut CNN.

Mereka takut mengulang kesalahan Partai Republik saat berupaya menggulingkan Presiden Bill Clinton. Saat itu Republik kehilangan popularitas secara signifikan. Adapun popularitas Clinton yang lolos dari pemakzulan justru melonjak.

Demokrat lebih memilih melakukan penyelidikan terbuka. Mereka memanggil saksi-saksi yang namanya tercantum dalam laporan Mueller. Salah satunya mantan kuasa hukum Presiden Don McGahn. (bil/c15/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kakek 71 Tahun Didakwa Memerkosa 100 Bocah


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler