jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) benar-benar geram kepada Wakil Ketua DPR Fadli Zon karena menyebut Indonesia butuh pemimpin yang tidak "planga plongo". Pernyataan Fadli di Twitter itu dianggap menghina Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Ketua DPP PSI Tsamara Amany mengatakan, walau tidak secara jelas menyebut nama, cuitan tersebut secara jelas diarahkan untuk melecehkan Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Lokasi Penghina Jokowi Beli Sabu-sabu
"PSI menganggap tweet tersebut melukai hati rakyat Indonesia yang mendukung Presiden Jokowi," kata Tsamara dalam keterangan pers yang diterima JPNN, Jumat (30/3).
Fadli Zon, menurut Tsamara, perlu mengetahui bahwa mayoritas rakyat Indonesia saat ini puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Itu terbukti dari hasil survei sejumlah lembaga penelitian terpercaya.
BACA JUGA: Didukung PSI Jadi Cawapres Jokowi, Gus Yaqut Bilang Begini
"Menggambarkan Presiden yang didukung mayoritas rakyat sebagai ‘panga plongo’ pada dasarnya adalah penghinaan yang sama sekali tidak pantas," lanjut politikus muda itu.
Tsamara juga tidak terima karena Fadli Zon menyebut Indonesia butuh sosok pemimpin seperti Presiden Rusia Vladimir Putin. Pasalnya, mantan agen KGB yang sudah memimpin Rusia selama 18 tahun itu jauh dari nilai-nilai demokrasi.
BACA JUGA: Bantah Sodorkan AHY ke Jokowi, SBY: Saya Capres Dua Kali
Menurut penelitian Gallup International 2017, lanjut Tsamara, popularitas Putin hanya tinggi di Rusia dan negara-negara eks komunis, seperti Vietnam. Putin juga dinilai positif di negara-negara yang masih belajar berdemokrasi.
"Di negara-negara demokratis, popularitas Putin sangat rendah. Dia dikenal di dunia demokratis sebagai pemimpin diktator, fasis dan membiarkan korupsi terorganisir," beber Tsamara.
Atas dasar itu, Tsamara meminta Fadli Zon menahan diri untuk mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mempertajam konflik. Apalagi politikus Gerindra itu adalah pimpinan lembaga negara.
"PSI menilai sangat tidak layak seorang wakil ketua DPR mengeluarkan pernyataan yang sedemikian melecehkan terhadap kepala negara," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serang Jokowi, Sri Bintang Pamungkas Dipolisikan
Redaktur & Reporter : Adil