TTIC Sudah Hadir di Provinsi Bali

Sabtu, 26 Mei 2018 – 09:51 WIB
Gubernur Bali Made Mangku Pastika meluncurkan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Kantor Dinas Ketahanan Pangan di Denpasar, Jumat (25/5). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BALI - Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang berperan memotong mata rantai distribusi pangan dari produsen ke konsumen kian bertambah jumlahnya.

Salah satunya TTIC Provinsi Bali yang baru saja di launching oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Jumat (25/5) di Kantor Dinas Ketahanan Pangan di Denpasar.

BACA JUGA: Kementan Kembangkan Hasil Penelitian 2 Dosen Brawijaya

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi dalam sambutannya mengatakan peresmian TTIC ini juga telah dilaksanakan di 8 provinsi lainnya berkat sinergitas di pusat dan daerah untuk mewujudkan stabilitas harga dan pasokan pangan, terutama pada masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

"Tahun 2017 jelang HBKN, tidak terjadi gejolak harga, kami berharap 2018 ini pun demikian,” tegasnya.

BACA JUGA: Targetkan Jeruk Malang Kalahkan Buah Impor dari Thailand

Lebih lanjut, Agung menuturkan TTIC di setiap provinsi ini merupakan ibu dari TTI yang memiliki peran mengembangkan TTI lebih banyak lagi.

Menurutnya, TTIC juga merupakan sarana bagi Gapoktan/supplier/produsen pangan pokok dan strategis untuk memasarkan komoditas pangan.

BACA JUGA: Mentan Kongkretkan Kerja Sama Kementerian dengan Universitas

"Harapan saya TTIC ini dapat menjadi distribution centre, yakni pusat distribusi yang akan mensuplai TTI di seluruh Bali, dan ke depan harus dikembangkan dengan e-commerce" jelasnya.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut baik pengembangan TTI melalui e-commerce, karena lebih efisien.

"Jika dipasarkan melalui e-commerce, akan memangkas ongkos distribusi dan transaksi" katanya.

Made meminta kepada jajarannya untuk segera merealisasikan pemasaran TTIC berbasis e-commerce secepatnya. Dan, jika diperlukan TTI dapat kerjasama dengan Perusda.

“Jika masyarakat bisa membeli beras di harga 8.800, inflasi pasti turun, karena harga beras paling menentukan angka inflasi,” tegasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, petani untung, konsumen untung dan bisa meningkatkan kesejahteraan serta otomatis mengurangi kemiskinan.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengungkapkan, saat ini jumlah TTI di Provinsi Bali sebanyak 60 unit tersebar di 6 kabupaten yaitu di Tabanan, Jembrana, Buleleng, Karangasem, Badung dan Gianyar.

Dalam kesempatan yang sama, Pengurus Gapoktan Subak Bengkel Pande Putu Widya Paramarta yang merupakan salah satu Gapoktan menyuplai ke TTIC di Denpasar mengakui, program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui TTI memberi semangat petani di daerahnya terus menanam, karena serapan gabah menjadi lebih cepat dan akses pasar terbuka.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Dorong Kota Malang Jadi Sentra Jeruk Nasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler