jpnn.com, LUMAJANG - Sukarelawan menemukan bagian tubuh yang diduga korban erupsi Gunung Semeru di lokasi penambangan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu.
"Di lokasi penambangan Kampung Renteng, Dusun Kendondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro telah ditemukan bagian tubuh jenazah yang diduga korban erupsi Gunung Semeru," kata Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Joko Sambang saat dikonfirmasi per telepon, Sabtu.
BACA JUGA: Keajaiban di Wonoagung saat Erupsi Semeru
Dia menjelaskan awalnya sukarelawan gabungan sedang melakukan pemantauan daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru di daerah pertambangan Kampung Renteng, Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
"Tim mencium bau tidak sedap di salah satu gundukan pasir. Setelah didekati dan dilakukan pengecekan awal ternyata terdapat potongan tubuh dan celana warna biru tua yang tertimbun material pasir," tuturnya.
BACA JUGA: Selesai Mandi, Ibu Muda Duduk di Depan Rumah, Al Datang dan Langsung Berbuat Begitu
Tim berkoordinasi dengan Satgas Transisi, kemudian dilakukan evakuasi dan pengangkatan bagian tubuh jenazah, selanjutnya dibawa ke Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD dr Haryoto Lumajang dengan menggunakan ambulans Puskesmas Labruk.
"Bagian tubuh jenazah yang diduga korban APG Gunung Semeru diserahkan kepada Tim DVI Polri untuk diidentifikasi," katanya.
BACA JUGA: Imbauan Buat Warga Surabaya, Komplotan W dan Z Masih Berkeliaran, Waspada!
Dengan ditemukan potongan jenazah itu, lanjut dia, maka jumlah jenazah korban APG menjadi 62 jenazah dan delapan bagian tubuh (bodypart) yang sebagian besar berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri.
Selain itu, pemantauan aDAS Gunung Semeru terus dilakukan baik oleh TNI, Polri, BPBD maupun sukarelawan untuk memantau naiknya debit air di sepanjang daerah aliran sungai ketika hujan deras turun di kawasan puncak.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti