Tubuh Marianus Terbakar Saat Mempertahankan Warungnya

Selasa, 01 Mei 2018 – 03:45 WIB
Penggusuran. Foto ilustrasi: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Penertiban bangunan liar untuk lahan perusahaan di pinggir jalan Seialeng, kelurahan Seibinti, Sagulung, Batam, Kepri, berujung tragis.

Pasalnya, sekujur tubuh Marianus Tarigan, salah satu pemilik warung makan di lahan perusahaan tersebut terbakar, Senin (30/4) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

BACA JUGA: Penggusuran Lahan Warga di Pulau Laut Harus Disetop

"Dia mencoba mengadang alat berat / beko yang hendak meratakan warungnya dengan cara menyiram membakarnya. Namun, api menyambar bensin yang dipegangnya hingga akhirnya korban terbakar,"  ujar Roy, tetangga Marianus yang diiyakan Burhan adiknya.

Aksi nekat Marianus itu nyaris merenggut nyawanya sendiri. Sebab sekujur tubuhnya penuh dengan luka bakar. Dia berhasil diselamatkan warga dengan cepat melarikannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji.

BACA JUGA: Anies Sebut Penggusuran Era Ahok Bentuk Ketidakwarasan

Saat tiba di RSUD, Marianus yang divonis mengalami luka bakar hingga 60 persen langsung dirawat di ruangan Intensive Care Unit (ICU).

Roy, yang juga bangunan bengkelnya ikut digusur pihak perusahaan menceritakan, kebakaran yang menimpa Marianus itu diduga karena penolakan Marianus atas rencana penggusuran paksa dari pihak perusahaan itu.

BACA JUGA: Semoga Kapolri Peduli Kasus Penggusuran Lahan Pesantren

"Sabtu (20/4) mereka (pihak perusahaan) sudah janji mau kasih uang sagu hati Rp 8 juta, tapi tadi pagi datang-datang kok langsung bawa beko, makanya marah bapak (Marianus) itu," ujar Roy.

Kaget dengan kedatangan alat berat yang hendak meratakan warungnya, Marianus lantas mengadang beko tersebut dengan menenteng botol berisikan bensin. Dia berusaha menanyakan janji pihak perusahaan tentang uang sagu hati tadi.

Namun usahanya itu tak digubris operator alat berat. Melihat alat berat kian dekat, Marianus secara spontan menyiram bensin dari botol yang dipegangnya tadi ke arah alat berat.

"Rupanya dekat lokasi dia siram bensin itu ada kompor yang sedang nyala. Api langsung sambar hingga ke botol yang dipegangnya," Roy.

Kobaran api cepat membesar sehingga sekujur tubuhnya dilumat api. Warga sekitar termasuk Roy tak bisa berbuat banyak sebab kobaran api cukup besar.

Marianus yang menjerit kepanasan akhirnya berusaha memadamkan api dengan menceburkan diri ke genangn air hujan di parit dekat warungnya. "Setelah itu baru bisa bawa dia ke rumah sakit," kata Roy.

Persoalan lahan yang menjadi pemicu insiden bakar diri itu, merupakan persoalan lama. Lahan tersebut sebelumnya merupakan pemukiman liar warga Seialeng RT02/RW 15 kelurahan Seibinti.

Belakangan lahan tersebut diambil alih oleh sebuah perusahaan pengembang yang akan bangun perumahan. Perusahaan yang mengklaim sebagai pemilik lahan yang sah akhirnya memintah warga untuk pindah.

Warga di bagian dalam diberi uang sagu hati dan kaveling pengganti. Meskipun sempat diwarnai kericuhan sebelumnya, namun negosiasi dengan warga di dalam kampung Seialeng itu akhirnya menemui kesepakatan.

Persoalan lain muncul saat Marianus dan Roy yang menempati bangunan liar di lokasi yang sama tapi di pinggir jalan tidak dihitung dalam warga kampung Seialeng.

Merasa dianaktirikan, Marianus dan Roy menolak untuk pindah. Mereka menuntut hak yang sama seperti warga lain di dalamnya. Namun permintaan itu tak dipenuhi, sebab bangunan mereka berada di row jalan.

Pihak perusahaan hanya menjanjikan uang sagu hati Rp 8 juta tanpa kaveling. Hingga saat digusur Roy dan Marianus belum mendapat apapun dari pihak perusahaan sehingga Marianus melakukan aksi nekatnya itu.

Camat Sagulung Reza Khadafi mengakui insiden kebakaran yang menimpa Marianus masih ada kaitan dengan persoalan lahan perusahaan itu. Namun kejadian itu diluar kendali mereka.

"Kami sama sekali tak terlibat dengan urusan lahan itu. Warga dan perusahaan sudah dimediasi untuk menyelesaikan persoalan mereka. Makanya kejadian ini diluar kendali kami," ujar Reza.(eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lahan Terancam Perusahaan Sawit, Warga Desa Lapor Komnas HAM


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler