jpnn.com, JAKARTA - GULA darah yang sering meningkat secara drastis bisa menjadi awal penyakit diabetes.
Penyakit diabetes itu sendiri merupakan salah satu penyakit yang berbahaya jika tidak segera diobati.
BACA JUGA: Konsumsi 3 Jenis Kacang Ini, Gula Darah Bakalan Ambrol
Angka kadar gula darah sudah melonjak tinggi lebih dari batas wajar bisa menandakan kondisi hiperglikemia.
Kondisi ini juga bisa digolongkan sebagai prediabetes, atau memasuki diabetes tahap awal.
BACA JUGA: 3 Jenis Olahraga yang Bikin Gula Darah Langsung Ambyar
Banyak orang mungkin masih tidak sadar memiliki gejala gula darah tinggi bisa membahayakan kesehatan.
Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.
BACA JUGA: 3 Manfaat Air Rebusan Daun Jarak, Gula Darah Langsung Ambyar
1. Mulut kering
Pada orang yang memiliki gula darah tinggi, gejala mulut kering juga umum dibarengi dengan masalah bibir kering dan pecah-pecah, bau mulut, sering haus, dan sensasi kering di tenggorokan.
Tingginya kadar gula darah menyebabkan kelenjar air liur terganggu sehingga tidak menghasilkan air liur secara normal.
Akibatnya, kebutuhan air liur tidak tercukupi dan menciptakan kekeringan dan masalah di mulut.
2. Penglihatan kabur
Gejala gangguan mata yang paling sering dirasakan orang dengan kadar gula tinggi adalah pandangan kabur.
Munculnya ciri-ciri gula darah tinggi satu ini disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu menggunakan kelebihan gula sebagai sumber energi untuk saraf dan jaringan mata.
Saraf dan jaringan mata yang kekurangan asupan “makanan” dari glukosa tidak bisa bekerja baik sehingga akhirnya penglihatan menjadi terganggu.
3. Kelelahan
Gula adalah sumber utama energi di dalam tubuh. Jika gula darah tinggi, harusnya energi yang dimiliki tubuh makin banyak.
Namun pada kenyataannya, tubuh justru tidak mampu untuk mengolah gula darah yang sudah berlebih karena fungsi hormon insulin yang membantu menyerap gula dalam darah terganggu.
Akhirnya, gula malah menumpuk terlalu banyak dalam darah dan tidak bisa terpakai sebagai energi.
Ciri-ciri gula darah tinggi ini justru membuat tubuh seolah kekurangan energi.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany