jpnn.com - JAKARTA - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menyoroti selisih harga premium dan solar yang ditetapkan pemerintah dengan harga usulan Pertamina. Menurut dia, sebagai badan usaha, kalkulasi Pertamina lebih logis.
”Sayang, pemerintah tidak menunjukkan sikap kesatria,” ujarnya seperti dikutip Jawa Pos.
BACA JUGA: Pertamina Tingkatkan Efisiensi Distribusi
Sofyano mengatakan, dengan memutuskan harga yang lebih rendah daripada hitungan keekonomian Pertamina, pemerintah seolah mengorbankan perusahaan pelat merah itu untuk menanggung rugi. Menurutnya, pemerintah yang sudah mengampanyekan reformasi subsidi BBM semestinya juga berani menanggung konsekuensi disorot rakyat.
Sedangkan anggota Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim mengatakan, pemerintah terlihat mulai membiasakan untuk merevisi harga BBM, terutama jenis premium. Dengan begitu, perubahan harga dua jenis BBM (premium dan solar) akan dilakukan setiap sebulan sekali.
BACA JUGA: Beli Paket Internet Gratis Batu Akik
Dia berharap masyarakat kelak terbiasa, termasuk para pelaku usaha. ”Mungkin karena baru pertama, masyarakat masih menilai ini diam-diam. Nanti ya sudah tidak perlu diumumkan ramai-ramai lagi, bahwa setiap tanggal segini akan terjadi perubahan harga entah itu naik, tetap, atau turun,” terangnya.(jawapos)
BACA JUGA: Larangan Jual Minyak Goreng Curah Ditangguhkan Sampai 2017
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wapres Janjikan Proyek PLTA Kerinci Segera Selesai
Redaktur : Tim Redaksi