BACA JUGA: Bawa Narkoba, WN India Dihukum Gantung
Namun, Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak terima dan langsung mengajukan banding."Sidang kedua Villepin mungkin baru akan digelar akhir tahun nanti, atau awal 2011 mendatang," terang Ketua Jaksa, Jean-Calude Marin, seperti disiarkan stasiun radio Europe 1, Jumat (29/1) kemarin.
Menurut dia, belum semua bukti keterlibatan Villepin dalam Skandal Clearstream disajikan dalam sidang
Keputusan JPU untuk kembali menyeret Villepin ke meja hijau itu jelas membuat kesal musuh politik Presiden Nicolas Sarkozy tersebut
BACA JUGA: Bernanke Kembali Pimpin The Fed
"Keputusan (banding) ini bermuatan politis," seru pria berambut silver itu, seperti dilansir Agence France-PresseLebih lanjut, pria yang digadang-gadang menjadi kandidat presiden di pemilu 2012 itu, menyebut Sarkozy telah menyalahgunakan jabatannya sebagai presiden
BACA JUGA: Khawatir Ekonomi China-India Kalahkan AS
"Dia (Sarkozy) dilingkupi kebencian dan bersikeras melampiaskan kebenciannya ketimbang melaksanakan kewajibannya sebagai presiden, dengan memberikan jaminan keadilan hukum (kepada saya)," ujarnya.Villepin yakin, keputusan banding itu semata menjadi alat Sarkozy untuk menjegal upayanya maju sebagai kandidat presidenSebab, belakangan dukungan terus mengalir kepada Villepin seiring merosotnya popularitas suami Carla Bruni itu di mata publik Prancis"Dia sangat ingin melihat saya dipenjara," tandas Villepin.
Penulis buku La Verticale du Fou (Gerakan Vertikal Sang Uskup), Anna Cabana, sepakat dengan VillepinPerempuan yang menulis biografi mantan PM itu yakin tokoh yang dia profilkan dalam bukunya itu bakal memenangkan pilpres mendatang"Villepin memiliki kekuatan untuk menyaingi Sarkozy dalam dua tahun mendatangDia adalah sosok anti-Sarkozy yang menggemari sastra, sejarah dan puisi," paparnya(hep/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anwar Ibrahim Ziarah ke Makam Gus Dur
Redaktur : Tim Redaksi