jpnn.com, JAKARTA - Bagi Partai NasDem pernyataan bekas Menkomaritim Rizal Ramli bahwa Surya Paloh ikut mempengaruhi kebijakan impor adalah fitnah tak berdasar. Karena itu, NasDem berencana memolisikan Rizal jika tidak mencabut ucapannya.
Namun, analis politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun menganggap pernyataan Rizal Ramli itu adalah kritik kaum intelektual. Karenanya, bagi dia, langkah NasDem adalah upaya membungkam kebebasan berpendapat.
BACA JUGA: Rizal Ramli Minta Bantuan Pengacara se-Indonesia
Ia menegaskan somasi tersebut membuka ruang tafsir negatif dari publik di era demokrasi digital ini di mana ruang kritik seharusnya terbuka lebar.
“Di era demokrasi digital ini ruang kritik seharusnya terbuka lebar. Tidak dibarengi dengan langkah somasi yang terkesan membendung kritik dari kaum intelektual,” kata dia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/9).
BACA JUGA: Sepertinya Kini Rizal Ramli Cuma Bisa Nyinyir
Ubedilah mengatakan, jika pola seperti ini terus terjadi maka efeknya akan mengurangi angka indeks demokrasi Indonesia. Sebab kritik adalah bagian penting dari freedom of speech atau kebebasan berpendapat.
“Dan kebebasan berpendapat itu indikator penting dari indikator indeks demokrasi,” tegas Ubedilah.
BACA JUGA: Makin Panas, Pembela Rizal Ramli Serang Mendag dan Jokowi
“Saya kira partai Nasdem sebagai pendukung penguasa perlu arif dalam merespon kritik dari tokoh intelektual. Jangan sedikit-sedikit diperkarakan,” demikian Ubed.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rizal menuding Surya Paloh dalam acara Sapa Indonesia Malam di KompasTV, edisi 4 September 2018. Berikut pernyataan Rizal di acara tersebut:
"Saya sudah bilang di Twitter saya, Pak Jokowi ngomong baik-baik dong sama Surya Paloh, jangan main keterlaluan, gula perlu import berapa, memang kita perlu import, tapi ini dilebihin 2 juta ton, garam dilebihin 1,5 juta ton, beras, ada yang main di sini, sekaligus menggerogoti, terus ngomong pengelolaan perdagangan, begini begitu, just look at the number, ya kan. Saya minta Pak Jokowi tegas lah, ya, ngomong sama Surya Paloh baik-baik, kalau perlu putus saja, teken tuh Surya Paloh, ya kan, jangan main import, ngerugiin rakyat, ngerugiin ekonomi." (ian/rmol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Ramli Kena Somasi, Kantor Nasdem Terancam Dikepung
Redaktur & Reporter : Adil