Camat Banyudono Karseno mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari perangkat di tujuh desa penerima raskin
BACA JUGA: Mochtar Riady: Ingin Kaya Harus Berkeringat
Yakni, Dedsa Kuwiran, Ketaon, Bendan, Banyudono, Bangak, Trayu dan TanjungsariBACA JUGA: Kelelawar Orange Gegerkan Warga Probolinggo
Beras itu akan diganti dengan kualitas yang lebih baik," katanyaBACA JUGA: Kenaikan Harga Sembako Resahkan Warga Mojokerto
Lantaran kualitasnya tak layak konsumsi, sebagian warga menolak membeli dengan harga Rp 1.600 per kilogramPihak kecamatan pun langsung berkoordinasi dengan Bulog untuk mengganti dengan yang baru.Menurutnya, penyaluran jatah raskin ini sudah dilakukan Rabu (4/8)Setelah sampai di tangan warga, sebagian tidak jadi mengambil, karena berasnya sudah rusak dan berbauSeperti di Desa Banyudono, mendapat jatah raskin sekitar lima ribu kilogramLantaran warga mengeluh, pihak desa mengembalikan ke Bulog"Yang dikembalikan sekitar 285 kilogramJadi sisanya masih bisa dikonsumsi," kata Kepala Urusan (Kaur) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Suwarno.
Menyikapi masalah ini, Komisi IV DPRD Boyolali meminta perangkat desa lebih cermat lagiKemungkinan kasus ini tidak hanya terjadi di Kecamatan Banyudono saja, melainkan juga terjadi di daerah lain"Jangan sampai raskin turun kualitasJika sampai terjadi, maka langsung dikembalikan sajaKasihan warga miskin," kata Ketua Komisi IV Muhamad Basuni.
Bulog selaku distributor raskin seharusnya mengecek dulu kondisi raskin sebelum disalurkanUntuk menindaklanjuti temuan seperti di Banyudono, komisi IV akan segera mengecek ke daerah lainTerlebih di daerah pelosok yang jauh dari lokasi BulogJauhnya perjalanan dan lamanya distribusi bisa menyebabkan beras rusak(un/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andalkan Prinsip Usaha, Ushalli, dan Utang
Redaktur : Tim Redaksi