Tujuh Pengedar Sabu Pesta Pora di Kos

Minggu, 26 Maret 2017 – 23:11 WIB
Sabu-sabu. Ilustrasi: YouTube

jpnn.com, SURABAYA - Dalam sepekan terakhir, Tim Berantas BNNK Surabaya menyasar sejumlah rumah kos milik pengedar narkoba.

Lokasinya tersebar di beberapa wilayah. Mulai Sambisari hingga Srengganan.

BACA JUGA: Pesta Sabu di Hotel Berbintang, Tujuh Orang Ditangkap

Bahkan, mereka juga mengembangkan jaringannya ke Sidoarjo dan Gresik.

''Total kami amankan tujuh orang minggu ini,'' ujar Kepala BNNK Surabaya AKBP Suparti kepada Jawa Pos.

BACA JUGA: Mbak Denok Digeledah, Ternyata di Anunya Ada...

Awalnya, Tim Berantas mengidentifikasi dua nama, Irawan dan Fendi.

Pada Selasa (22/3) dua pengedar tersebut ditangkap di kawasan Puncak Darmo Permai. Mereka membawa 0,7 gram sabu-sabu.

BACA JUGA: Berencana Pesta Sabu-Sabu, Tiga Oknum Polisi Ditangkap

Dari penangkapan tersebut, petugas BNNK menuju ke rumah kos di Sambisari.

Seorang pengedar lain bernama Abas alias Bogel ditangkap setelah kedapatan menyimpan lima poket sabu-sabu.

''Pengembangan terus kami lakukan pada Rabu dan Kamis,'' kata mantan Kasubbaghumas Polrestabes Surabaya tersebut.

BNNK kemudian menangkap empat orang lainnya. Nah, selama menyelidiki jaringan Bogel cs itu, BNNK menangkap sebuah fenomena.

Yakni, para pelaku menjadikan rumah kos sebagai tempat persembunyian.

Bukan hanya itu, mereka juga terang-terangan membuka rumah kos untuk berpesta sabu-sabu.

''Pengedarnya ini jadi penanggung jawab di rumah kos itu. Jadi, penggunanya leluasa pakai di dalam,'' papar Suparti.

Polisi dengan dua melati di pundak itu menambahkan, adanya pengedar yang masuk ke rumah kos tidak lepas dari lemahnya kontrol pemilik kos.

Kebanyakan si pemilik memang memasrahkan rumah kosnya kepada orang lain.

Mereka biasanya hanya mengontrol keuangan kos dari jauh. Usaha kos-kosan itu dijalankan dengan modal kepercayaan.

Permasalahannya, orang yang dipercaya justru mengedarkan narkoba.

BNNK meminta pemilik rumah kos agar lebih selektif merekrut orang.

''Ini harus diwaspadai. Jangan gampang memasrahkan. Setiap hari pemilik harus tahu siapa-siapa penghuni kosnya,'' kata polisi asal Surabaya tersebut.

Suparti menegaskan, pihaknya sangat berhati-hati mengungkap rangkaian jaringan itu.

Sebab, mereka intens berkomunikasi satu sama lain meski tinggal di lokasi yang berbeda.

Meski barang bukti yang diamankan tidak banyak, BNNK akan memutus mata rantai jaringan itu.

Suparti mengungkapkan, selama sepekan operasi penangkapan tersebut, BNNK berhasil menyita sepuluh poket sabu-sabu.

Berat serbuk terlarang itu mencapai 4,88 gram.

''Barang tersebut didapat dari Madura, lalu disebar ke rumah-rumah kos,'' jelasnya. (did/c15/fal/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ckck..Habis Begal Langsung Pesta Sabu-Sabu


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler