JAKARTA — Mabes Polri kembali menegaskan bahwa penangkapan tujuh warga yang diduga anggota kelompok pelaku terorisme di Jawa Tengah, Selasa (24/1) lalu, bukan upaya pengalihan isu yang untuk menutupi sejumlah kasus yang mencoreng nama Polri saat iniDeputi Penindakan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen (pol) Petrus Reinhard Golose, menyatakan bahwa polisi sudah memantau kelompok tersebut sejak setahun lalu.
"Polisi dan juga BNPT amat sangat concern dalam penanganan teror
BACA JUGA: Demokrat Beri Apresiasi Geram Hukum
Untuk hal isu dan sebagainya, itu terserah jurnalis, yang jelas (Polri) tetap berkesinambungan untuk menimalisasi teroris di Indonesia," ujar Golose di Mabes Polri, Kamis (27/1) siang.Menurut Petrus, pihaknya mulai melihat adanya potensi terorisme pada kelompok teroris di Jawa Tengah itu mulai dari adanya perekrutan kecil yang dilakukan Roki Apres Giyanto alias Anto, tersangka paling senior dalam kelompok tersebut
Sogir diketahui merupakan murid yang mewarisi kemampuan merakit bom dari Dr Azhari, pentolan terorisme asal Malaysia yang tewas dalam penggerebekan di Malang
BACA JUGA: Polri Buru Paspor Asli Pengirim Imigran
Dari Sogir itulah Anto menimba ilmu dan melakukan perekrutan"Sebelum itu, memang sudah ada training-training, itu dipantau, tapi tahu-tahu karena memang melakukan aksi di Masjid
BACA JUGA: Kejaksaan Bela Amari dan Faried
Di Polsek walaupun tidak besar kapasitasnya, tetapi kuantitasnya cukup berbahaya," ucap Petrus.Seperti diberitakan Selasa (24/1) lalu sekitar pukul 1-.00, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap Roki Apres Giyanto alias Anto, seorang tukang parkir di Dukuh Tegal Baru, RT 03/RW 07, Desa Waru, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa TengahDari penangkapan ini polisi melakukan pengembangan dan menangkap tujuh tersangka lainnya yakni,Agung, Joko Lelono, Nugroho, Argo, Tribudi, Sigit dan Yudo
Khusus untuk Sigit polisi telah membebaskan karena kurangnya alat buktiSaat ini tujuh tersangka yang tersisa telah dibawa ke Markas Komando Brigade Mobil Depok Jawa Barat untuk menjalani pemeriksaan.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dengan Dana Taktis, Presiden Bisa Melakukan Apa Saja
Redaktur : Tim Redaksi