JAKARTA - Wakil Ketua DPR dari PDIP, Pramono Anung mengatakan rencana Menteri Keuangan Agus Martowardojo menaikan gaji 8 ribu pejabat negara justru akan merugikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Menurut Pramono, rencana kenaikan gaji pejabat yang direncanakan tahun ini justru menguatkan kesan bahwa memang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluhkan soal gaji.
"Saya lihat rencana kenaikan gaji ini terlalu over reaktif terhadap apa yang disampaikan oleh presiden
BACA JUGA: Teroris juga Rekrut Pelajar di Sejumlah Daerah
Dan menurut saya apa yang disampaikna oleh Menteri Keuangan malah merugikan Presiden sendiri, seakan-akan memang betul bahwa presiden mengeluh," kata Pramono Anung di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/1).Menurut Pramono, kenaikan gaji presiden tidak perlu dilakukan karena kepala negara memiliki dana taktis yang hampir tidak terbatas
BACA JUGA: JK: Tak Sopan Bicara Gaji ke Publik
" Menurut saya gak perluJustru dengan rencana kenaikan gaji, kata mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP ini, akan menurunkan kehormatan bagi Presiden sendiri
BACA JUGA: Separuh Napi Nusakambangan Pemakai Narkoba
"Kalau kemudian itu hanya diredusir untuk menambah gaji, menurut saya menurunkan marwah presiden sendiri oleh menteri-menteri dan orang-orang yang cari muka," katanya.Kalau alasan Menteri Keuangan mau menyeseuaikan gaji presiden dengan kenaikan gaji para pegawai, kata Pram ,seharusnya dilakukan secara keseluruhan dan dipikirkan reward dan punishment kepada seluruh pegawai harus diperbaiki"Saya gak mau berandai-andai, saya secara pribadi gak mau ada kenaikan gaji Presiden," katanya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, SBY mengatakan sudah tujuh tahun gaji presiden tidak pernah naikUcapan SBY ini disampaikan dalam Rapim TNI dan Polri 2011, di Balai Samudera, Jakarta, Jumat (21/1), yang kemudian mengundang kritikan(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waktu Tersisa Singkat, KPK Harus Gerak Cepat
Redaktur : Tim Redaksi