Menurut Kepala Kantor Imigrasi Jambi, Agus Mustari, ketika dikonfirmasi Kamis (26/3) mengatakan, dari pengakuan ketujuh orang itu mereka berasal dari negara Afganistan“Mereka diamankan karena tidak memiliki passport
BACA JUGA: Bali Nyepi, Padangbai-Lembar Ditutup
Tapi kita belum bisa memastikannya,” katanya.Ketujuh orang itu masing-masing, Muhammad Zaki (22) warga Kota Malistan, Hamidullah (30) warga Kota Zauhri, Muslim Sujad (30) warga Kota Daikundi, Kosim (25) warga Kota Zauhri, Ismatuloh (28) warga Kota Crazniz, Muhammad Yaqub (29) dan Satwath Criznip (33).
Agus menjelaskan, awalnya dia mendapat laporan dari pihak bandara terkait dugaan adanya imigran gelap tersebut
BACA JUGA: Fadel Muhammad Jadi Tersangka
Setelah dicek dan ternyata benar, maka ketujuh orang tersebut dibawa ke Ruang Detensimigrasi.“Ketika ditanya passport atau identitas lain, mereka tidak bisa menunjukkannya
BACA JUGA: Dara Sunda-Betawi Juara Minang Talenta 2009
Pasalnya, tujuh WNA ini sudah berada di Indonesia selama dua bulanMereka mengaku, kalau awalnya memiliki passportNamun, karena waktu yang tertera di passport hanya satu bulan untuk di Indonesia, sementara mereka sudah lebih dari satu bulan, maka passport itu dibuang“Mungkin karena takut,” katanya.Ketujuh orang tersebut masuk ke Jambi melalui jalur laut“Mereka dari Batam menuju ke Kualatungkal menggunakan VeriKemudian, dari Kualatungkal, mereka menggunakan travel ke bandaraItu keterangan dari mereka,” katanya.
Dari keterangan Agus, terlihat kalau para WNA ini memberi keterangan berbelit-belitDitambah lagi, dari tujuh orang itu, hanya satu yang menguasai bahasa Inggris, yaitu Muhammad ZakiKata Agus, awalnya mereka mengaku keberadaan mereka di Indonesia hanya untuk berwisata.
Namun, ketika kembali ditanyai, Zaki mengaku ke Indonesia untuk mencari pekerjaanMenurutnya, saat ditanya petugas, dia dan rekan-rekannya ke Indonesia karena negara mereka dalam keadaan perang dan kacauKarena itulah, lanjut pemuda dengan perawakan tinggi besar itu, mereka memilih untuk ke Indonesia, dengan harapan mendapatkan pekerjaan.
Lanjut Agus, hari ini (27/3) pihaknya akan memeriksa ketujuh WNA tersebut“Nanti akan ketahuan dari BAP (berita acara perkara,red) nya,” katanya
Setelah itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Rumah Detensimigrasi PekanbaruSebab, Ruang Detensimigrasi di Jambi adalah cabang dari PekanbaruPihaknya juga telah berkoordinasi dengan Internatinonal Organization Imigration (IOM).
Di luar pengakuan ketujuh WNA itu, Agus menduga kalau ada orang yang bertindak sebagai penampung tujuh orang tersebut“Saya curiga kalau mereka ini akan dikirim ke Australia sebagai pekerjaIni pasti ada yang menampungTapi kita lihat saja hasilnya besok, dari BAP nya,” katanya.
Rata-rata, ketujuh orang tersebut terlihat tenang saat di dalam ruang detensimigrasiSalah seorang dari mereka juga mau ketika diajak berkomunikasiNamun, karena tidak bisa berbahasa Inggris, mereka hanya melambaikan tangan tanda tak mengerti.(rib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Sumut: Saya Sudah Bertindak
Redaktur : Tim Redaksi