Kapolda Sumut: Saya Sudah Bertindak

Selasa, 24 Maret 2009 – 14:33 WIB
JAKARTA - Kapolda Sumut Irjen Pol Badrodin Haiti akhirnya mengomentari masalah beroperasinya perjudian di Medan Tuntungan dan Medan Sunggal, Sumatera UtaraDia mengakui, memang ada oknum polisi dan oknum TNI yang ikut mengamankan lokasi perjudian di kedua tempat itu

BACA JUGA: Jerman dan Finlandia Berminat Investasi Listrik di Palembang

Mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu menegaskan, bahwa pihaknya sudah mengambil langkah-langkah tindakan tegas di lapangan.

Untuk kasus perjudian di Medan Sunggal, Badrodin menjelaskan bahwa langkah-langkah yang diambil dilakukan secara hati-hati dan terkoordinasi
Pasalnya, di tempat itu ada keterlibatan oknum TNI

BACA JUGA: Gubernur NTB Bentuk Pemantau Ahmadiyah

Pasalnya, dia mengaku tak menghendaki ada benturan antara kepolisian dengan oknum aparat dari kesatuan TNI.

"Untuk yang di Sunggal, kami sudah koordinasikan agar jangan sampai terjadi benturan
Kami sudah melakukan tindakan di lapangan

BACA JUGA: Fatwa MA Tak Tegaskan Pelantikan Sjachroedin

Waktu dicek, kadang buka dan kadang tutupItu kondisinya," ungkap Irjen Pol Badrodin Haiti, saat dihubungi JPNN dari Jakarta, Selasa (24/3).

Menurut Badrodin, sebenarnya model perjudian yang dilakukan di Medan Sunggal itu bukan tergolong besar"Itu hanya judi-judi biasa, tingkat kampung saja sebenarnya," kata mantan Direktur I Kamdantranas Bareskrim Mabes Polri itu.

Lebih lanjut dia mengakui, untuk lokasi perjudian di Medan Tuntunga, memang ada keterlibatan oknum polisiUntuk keterlibatan anak buahnya itu, Badrodin mengatakan sudah menertibkanNamun, dia juga mengatakan bahwa saat personilnya melakukan pengecekan ke lokasi, kadang perjudian itu buka dan kadang tutup"Yang jelas kami tidak tinggal diam," tegasnya.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta mengeluarkan pernyataan keras terkait beroperasinya perjudian di kedua lokasi tersebutMUI prihatin lantaran ada indikasi kuat perjudian di kedua tempat itu mendapat perlindungan dari oknum aparat yang mestinya menegakkan hukumMUI menyerukan agar masyarakat yang anti perjudian beraliansi dan bergerak melakukan pembasmian perjudian itu.

"Kalau aparat sudah membisu, berkomplot, dan malah menjadi beking judi, maka masyarakat harus bersikapYang perlu dijadikan sasaran pertama adalah para oknum aparat yang menjadi beking, selanjutnya adalah bandarnyaGerakan masyarakat ini bukan melanggar hukum, karena aparat hukum sudah tak bisa diharapkan," tandas Sekretaris Umum MUI Pusat KH Ichwan Syam, kepada JPNN di Jakarta, Senin (23/3)(sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov Beri Insentif Investor KTM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler