jpnn.com - SERANG - Seorang pekerja bangunan tewas setelah tertimpa tembok saat menggarap proyek rehabilitasi gedung kantor dan aula BKBPMP Kabupaten Serang di jalan empat lima, nomor 28 Kelurahan Serang, Banten, Jumat (18/9).
Sekira pukul 09.30 WIB, belasan tukang bangunan dikagetkan oleh bunyi tembok roboh dan teriakan orang. Rupanya, tiga tukang, yakni Sukra (23), Nurhedi (35), dan Supardi (45), yang sedang bekerja tertimpa bangunan bekas tangga.
BACA JUGA: Sulut yang Strategis Itu Butuh Pemimpin seperti Bapak Ini...
"Saya tidak lihat persis kejadiannya, kelihatannya tadi lagi istrihat dan ada yang benerin palu di bawah tangga," kata Eman, saksi mata.
Sukra tewas seketika. Sedangkan, dua rekannya mengalami luka-luka. Ketiga korban dibawa ke RSUD Drajat Prawiranegara. "Sukra ketimpa, kalau yang lainnya cuma bagian kaki," kata Eman.
BACA JUGA: KABAR GEMBIRA! Mulai Hari Ini Penghuni Rusunawa Gratis Naik Transjakarta
Direktur CV Almas Arif tidak mengetahui persis kejadian tersebut. Pelaksana proyek senilai Rp1,2 miliar itu mendapat kabar setelah korban dibawa ke rumah sakit. "Saya tidak tahu, tadi dihubungi. Kalau mandornya dari Jawa, anak buahnya tidak tahu," kata Arif.
Dijelaskan Arif, hampir seluruh bangunan kantor dan aula BKBPMP itu akan direhab. Beberapa bagian dirobohkan digantikan bangunan baru. Termasuk, bangunan tangga menuju lantai dua. “Itu yang roboh dari bangunan lama,” kata Arif.
BACA JUGA: Pelanggar Lalu Lintas Pun Bisa Tilang Pakai Pulsa
Arif menduga konstruksi tangga yang diresmikan pada tahun 1981 itu tidak cukup kuat. Tangga itu dibangun pada sisi atas tidak menggunakan besi. “Tangga itu besi di atasnya enggak ada," ujar Arif.
Terkait insiden itu, Arif berjanji akan memberikan bantuan kepada keluarga korban. "Pasti kita kasih (santunan, red) yang meninggal. Kalau yang luka, kan ada Astek (Asuransi Tenaga Kerja, red) mereka sudah dipotong setiap bulan dari gaji," jelas Arif.
Kanit II Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Inspektur Polisi Dua (Ipda) Syamsul belum dapat memastikan ada unsur pidana atau tidak dalam kasus ini. "Diselidiki dulu," kata Syamsul.
Seusai kejadian itu, belasan tukang itu memilih pulang. Sedangkan lokasi kejadian langsung dipasang garis polisi. “Pulang mas. Gak tahu, besok datang lagi atau enggak,” ujar salah satu tukang. (nda/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragis, Suami Terlindas Truk Gandeng di Depan Istri
Redaktur : Tim Redaksi