Tukang Batu Alih Profesi jadi Bandar Sabu

Minggu, 21 November 2010 – 00:55 WIB

MEDAN - Karena pusing tak punya kerjaan, Sofyan alias Pian (26), warga Jalan Pipit XIII, Perumnas Mandala terpaksa menekuni profesi sebagai bandar sabuApesnya, mantan buruh bangunan itu keburu diringkus petugas Polsekta Medan Kota di rumahnya, Jumat (19/11) sore lalu

BACA JUGA: Orangtuanya Berhutang, Balita Disiksa Hingga Tewas



Dari tangan ayah yang memiliki satu orang anak, polisi menyita 10 paket hemat sabu-sabu, 1 bong (alat hisap), 2 mancis dan 1 potongan sedotan (pipet)
Kapolsekta Medan Kota AKP M Hari Sandy Sinurat kepada POSMETRO (grup JPNN) di ruang kerjanya, Sabtu (20/11) menuturkan, penangkapan terhadap Pian setelah pihaknya mendapat informasi dari warga.

Dari informasi yang masuk ke polisi, awalnya Pian sedang memakai sabu di sebuah rumah

BACA JUGA: Hampir Tewas Digergaji Tetangga

Kemudian polisi langsung menggerebek dan berhasil menangkapnya
Begitu digeledah, ditemukan 10 paket kecil yang disimpan dalam dompet kecil

BACA JUGA: Pertahankan Tas, Mia Dibacok Empat Kali

"Tersangka merupakan bandar kecil dan ditangkap saat mengonsumsi sabu-sabu di rumah kerabatnya yang kosong," ucap Sandy.

Dijelaskannya, polisi kini juga mengejar bandar berinisial R yang memasok sabu kepada Sofyan"Ciri-ciri dan identitasnya sudah kita ketahui," jelas Sandy.

Lebih lanjut Sandy mengatakan, penangkapan terhadap para pengedar atau pemakai narkotika merupakan upaya memerangi penyakit masyarakat (pekat) yang kian meresahkanSebab, pekat semakin membuat resah"Tersangka kita jerat pasal 114 ayat 1 subs pasal 112 ayat 1 UU No.35 tahun 2009 dengan ancaman minimal 4 tahun dan paling lama 12 tahun," sebutnya

Sementara itu, Sofyan mengaku sudah 2 bulan menjalankan profesi sebgai penggedar sabuSoalnya, dirinya tidak mempunyai pekerjaan dan untung yang didapat sangat menggiurkan"Sabu itu ku beli seharga Rp 180 ribu/paketKemudian, aku pecah menjadi dua dan dijual RP 100 ribu/paket kecilSelang tiga atau empat hari, aku kembali memesan sabu," tuturnya.

Sofyan mengungkapkan bahwa setiap melakukan transaksi dengan R, dirinya terlebih dahulu menelponnya melalui warung telpon (wartel)Begitu lokasi ditentukan oleh R, di situlah sabu baru bisa dibelinya.

"Nggak tetaplah lokasi aku ngambil sabunyaKadang dikawasan Sukaramai, Mandala by PassSemuanya itu tergantung RKarena, dia yang nentukan lokasi," terangnya

"Itu semua ku lakukan lantaran terpaksaJadi mau bilang apalagiIstri ku hanya sebagai pembantu rumah tanggaMau nggak mau jual sabu daripada keluarga tidak makan," tambahnya dengan wajah tertunduk.(ali)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngaku Setor Togel ke Oknum Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler