Salah satu jaringan toko bangunan terbesar di Australia, Bunnings, telah melarang beberapa tukang bangunan untuk belanja di toko mereka, karena melecehkan pegawai perempuan di sana.

Menurut laporan yang diterima ABC, sedikitnya sebuah toko Bunnings di Melbourne telah mengambil tindakan karena pelecahan yang diterima oleh pegawai mereka.

BACA JUGA: Istri Tersangka Teroris Sameh Bayda Ditangkap di Sydney

Yang melakukannya adalah tukang bangunan, atau dalam istilah di Australia disebut tradesmen.

Seorang staf perempuan Bunnings mengatakan kepada Radio 774 ABC Melbourne bahwa dia mengajukan laporan kepada manajemen mengenai perlakuan yang diterimanya.

BACA JUGA: SMA di Sydney yang Izinkan Siswa Pria Pakaian Wanita Dikecam

Menurut ABC, staf tersebut pada awalnya khawatir masa depannya akan terpengaruh, namun 'lega' setelah Bunnings memutuskan melarang beberapa tukang bangunan tersebut.

Bunnings sendiri menolak memberikan komentar.

BACA JUGA: Banyak Perusahaan Tambang dan Energi Kini Terancam Bangkrut


Paling sedikit satu toko Bunnings di Melbourne melarang beberapa tukang bangunan untuk belanja di sana. (AAP: Dan Himbrechts)

Komisioner Persamaan Hak dan HAM Victoria Kate Jenkins memuji tindakan yang dilakukan oleh Bunnings.

"Hukum memang mengatur mengenai pelecehan seksual, dan menghendaki agar majikan memastikan adanya tempat kerja yang aman dan tidak ada pelecehan." kata Jenkins.

"Mereka memiliki kewajiban hukum untuk melakukan sesuatu bila staf mereka mengalami pelecehan seksual."

Jenkins mengatakan ini adalah keputusan komersial yang tepat yang dilakukan Bunnings, dan dia percaya melarang beberapa orang ke sana tidak akan mempengaruhi bisnis Bunnings.

"Saya tahu tukang bangunan ini adalah pelanggan yang penting, namun harus diingat juga separuh dari penduduk adalah wanita, dan menurut saya, bagus juga pendirian bisnis itu yang mengatakan pria dan wanita harus diperlakukan sama."

"Ini tidak akan mempengaruhi semua pria, karena kebanyakan pria tidaklah melecehkan wanita."

Jenkins mengatakan Bunnings enggan berbicara mengenai keputusan karena takut akan adanya reaksi buruk dari sebagian kalangan yang beranggapan bahwa tindakan pelecehan itu hanyalah 'tindakan iseng semata'.

"Saya kira ini adalah masalah sehari-hari, dimana tanggapan bisa berbeda-beda. Sebagian akan mengatakan "saya tidak suka dengan keadaan ini, dan harus dihentikan' sementara yang lain mengatakan 'ah ini masalah yang tidak serius."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beda Kena Tilang di Indonesia dan di Australia

Berita Terkait