jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan inkusi keuangan di Indonesia bagian Timur dinilai lambat, karena masih banyak warga yang tinggal jauh dari bank atau belum dapat menjangkau layanan jasa keuangan lainnya.
CEO TunaiKita Tumbur Pardede mengatakan, masyarakat di wilayah tersebut perlu didorong dan diedukasi agar mampu menggunkan teknologi finansial (fintech) di era serba digital sekarang ini. “Masih banyak dari mereka belum memahami keuntungan yang ditawarkan oleh fintech,” kata Pardede, Sabtu (29/2).
BACA JUGA: TunaiKita Makin Dekat dengan Pelanggan
Menurut Pardede, fintech telah lama hadir dan berkembang pesat di bagian Timur Indonesia, namun terjadi ketidakmerataan inklusi keuangan. Maka, pihaknya pun mengupayakan edukasi digital kepada masyarakat di Indonesia timur salah satunya melalui ajang FinEast 2020.
“Kehadiran kami di sana diharapkan dapat memberikan literasi terkait teknologi finansial dan pendanaan usaha sehingga menjangkau seluruh masyarakat khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah dengan lebih cepat dan mudah,” ujar Pardede.
BACA JUGA: TunaiKita Kenalkan #InklusiBaik Untuk Indonesia di Surabaya
FinEast 2020 diselenggarakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diinisiasi bersama Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) dan sejumlah perusahaan fintech lainnya. ”TunaiKita juga hadir untuk mendukung OJK dalam menggalakkan literasi inklusi keuangan. Sebagai fintech yang terdaftar di OJK dan anggota aktif AFPI, kami berkomitmen untuk menyukseskan program inklusi keuangan pemerintah,” katanya.
Ia menambahkan bahwa perusahaannya yang selama ini dikenal sebagai platform pinjaman tunai akan berinovasi dengan produk-produk pinjaman baru, khususnya bagi kegiatan produktif.
BACA JUGA: Cara TunaiKita Gencarkan Sosialisasi Literasi Keuangan dan Fintech
TunaiKita sebagai salah satu pelopor fintech P2P lending, saat ini telah beroperasi lebih dari dua tahun, dan telah menyalurkan lebih dari Rp2,2 triliun sejak diregistrasi OJK pada pertengahan 2017. Layanan tersebut saat ini hadir di 160 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, melayani lebih dari 600.000 pelanggan yang menikmati pinjaman konsumtif dan produktif.
TunaiKita juga aktif dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, antara lain melakukan kampanye #MelekFintech dan #InklusiBaik.
Tagar tersebut selama ini secara aktif memberikan informasi terkini, transparansi, akses, kemudahan, dan solusi bagi kebutuhan pinjaman masyarakat baik untuk kegiatan konsumtif maupun produktif dengan tujuan bisa berkontribusi dalam pembangunan ekosistem perekonomian Indonesia yang lebih baik.(ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh