BACA JUGA: ADB Cairkan Pinjaman USD 200 Juta untuk Indonesia
"Itu tidak mudah, karena kami harus mempersiapkan segala sesuatunya," ujar Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut, Departemen Perhubungan, Leon Muhammad di sela acara Workshop on International Best-Practice in Port Authority Management Selasa(16/12)
Lima pelabuhan yang menjadi pintu masuknya lima produk impor tersebut adalah Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Belawan (Medan), Soekarno-Hatta (Makassar) dan Tanjung Emas (Semarang)
BACA JUGA: Distribusi Tak Efisien Bebani Konsumen
Namun, lima pelabuhan tadi ternyata belum siapYang paling krusial, lima pelabuhan tersebut harus memenuhi tiga syarat utama
BACA JUGA: Pertamina Tak Operasi Pasar
Yakni infrastruktur di pelabuhan harus terhubung secara on-line dengan bea cukai, harus tersedia lapangan penumpukan, dan ada fasilitas pemisah barang-barang impor"Persiapan di lima pelabuhan tersebut juga direalisasikan untuk program National Single Window (NSW)Saat ini sudah jalan untuk Tanjung Priok dan Tanjung Emas," ungkapnya.Administrator Pelabuhan (Adpel) Pelabuhan Tanjung Priok, Bobby Mamahit, mengatakan, sebetulnya yang perlu diantitipasi adalah masuknya barang-barang impor melalui pelabuhan-pelabuhan kecilSebab, kapal-kapal kecil dengan berat di bawah 1000 ton tidak memerlukan dermaga"Mereka kebanyakan lewat pelabuhan-pelabuhan kecil di sekitar Priok seperti Marunda, Kalibaru dan Sunda Kelapa," timpal Bobby(wir/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Impor Daging Brazil Picu Kompetisi
Redaktur : Tim Redaksi