jpnn.com - JAKARTA - Realisasi rencana perubahan fraksi harga (tick price) dan pengurangan jumlah satuan saham dalam lot yang semula dijadwalkan 2 Desember tahun ini bisa tertunda. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih harus menuntaskan persiapan terutama sistem teknologi informasi untuk perdagangan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota"BEI Samsul Hidayat mengatakan, pihaknya masih membutuhkan waktu untuk persiapan. "Ya paling cepat tanggal 2 Desember 2013 dan paling lambat 6 Januari 2014," ujarnya di gedung BEI Selasa (29/10).
BACA JUGA: Rapat UMP, Berharap Tak Deadlock
Direktur Teknologi Informasi BEI Adikin Basirun mengatakan, persiapan terdiri atas dua aspek, yakni dari sisi BEI dan para Anggota Bursa (AB). Persiapan dari BEI, kata dia, sudah hampir tuntas dan memungkinkan untuk direalisasikan sesuai target awal yaitu 2 Desember 2013.
Namun, sistem baru ini butuh diuji coba bersama para AB yang sehari-hari memfasilitasi perdagangan saham. Dia mencontohkan perubahan jumlah satuan saham dalam lot dari semula 500 saham per lot menjadi 100 saham per lot sudah bisa dijalankan.
BACA JUGA: Semester I PHK 200 Ribu Pekerja
"Dalam sistem kita hanya perubahan parameter dan itu bukan pertama. Dulu waktu bank 5.000 (saham per lot) dan non bank 500 (per lot) itu kan berarti sudah ada penentuan paramter yang berbeda. Sekarang dari 500 jadi 100 itu kan parameter juga," ungkapnya kemarin.
Uji coba bersama AB juga mesti dijalankan. "Sudah kita lakukan sosialisasi. Dalam beberapa hal juga sudah sosialisasi kepada vendor backoffice, kepada data vendor juga sudah sosialisasi. Kesiapan lain dari sisi testing dilakukan beberapa kali sebelum (perubahan fraksi dan lot) itu live," tuturnya.
BACA JUGA: November, PLN Janji Krisis Listrik Sumatera Teratasi
Uji coba bersama AB dan pihak terkait dengan sistem perdagangan lainnya mulai dilakukan pada November. Adikin berharap semuanya berjalan lancar sehingga bisa mengejar target pemberlakuan secara penuh pada akhir tahun 2013.
Meski begitu pihaknya juga merasa harus realistis dengan antisipasi seandainya uji coba membutuhkan waktu lebih panjang dari perkiraan. "Untuk live itu tentunya kita sampai saat ini belum tetapkan kapan. Tapi tentunya targetnya awal tahun depan," akunya.
Selebihnya, Adikin optimistis sistem tekonologi informasi di BEI sudah siap untuk memfasilitasi kebijakan baru tersebut. Kapasitas teknologi informasi BEI saat ini baru terpakai sekitar 7 persen sehingga masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan untuk kelancaran perubahan lot dan fraksi harga.
"Masih ada banyak ruang yang bisa kita manfaatkan untuk pemanfaatan produksi. Hanya dari sisi AB, remote trading bisa dilakukan pengukuran oleh masing-masing AB," imbuhnya. (gen/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelayaran Terhambat, Dongkrak Biaya Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi