jpnn.com - TASIKMALAYA – Warga Kampung Bojong Kaum II Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya mengaku bersyukur atas adanya kenaikan tunjangan guru diniyah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.
“Kami (warga, red) sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian Wali Kota terhadap guru diniyah dengan menaikkan tunjangan,” ujar Tokoh Masyarakat Bojong KH Mabruri yang ditemui Radar Tasikmalaya (Grup JPNN) di sela kegiatan Halal Bihalal Wali Kota Tasikmalaya dengan warga sekitar di kediamannya semalam (31/8).
BACA JUGA: Dosen Asing Harus Paham Kultur Masyarakat Sini
Menurutnya, dengan adanya kenaikan tunjangan guru diniyah yang semula senilai Rp 300 ribu kini menjadi Rp 600 ribu sangat berarti bagi keberlangsungan pendidikan agama.
”Bagi guru diniyah kenaikan tunjangan tersebut sangat bermanfaat dan makin memotivasi dunia pendidikan agama,” tuturnya.
BACA JUGA: Banyak Masalah, Pendidikan Gratis Perlu Dikaji Ulang
Kedepan, pihaknya berharap pemkot bisa terus memperhatikan pendidikan yang membentuk ahlak generasi muda. “Mudah-mudahan apabila memungkinkan tunjangan bisa lebih ditingkatkan menjadi Rp 2 juta,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman mengungkapkan peningkatan tunjangan guru diniyah itu merupakan bentuk perhatian yang diawali dengan keprihatinan pemerintah melihat kondisi pendidikan agama di Tasikmalaya. Pasalnya, generasi muda di Tasikmalaya tidak boleh hanya cerdas melainkan juga harus berakhlakul karimah.
BACA JUGA: Diterima PNS, Guru 3T Tetap di Pelosok
“Pondok pesantren harus maju, dan generasi muda memiliki benteng keislaman yang kuat, ” ungkapnya.
Budi menambahkan peningkatan tunjangan guru diniyah 100 persen tersebut merupakan kemajuan yang signifikan, meskipun dirasa masih kurang. “Sekarang lihat dulu Rp 600 ribunya saja, jangan dulu lihat pertahunnya. Karena pemerintah sangat keterbatasan anggaran, ” tandasnya. (rga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkes: Tutup FK Abal-abal
Redaktur : Tim Redaksi