Tunjangan Khusus Rp 76,2 M untuk 15.080 Guru di Sulteng

Sabtu, 17 November 2018 – 15:44 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemendikbud

jpnn.com, PALU - Mendikbud Muhadjir Effendy kembali mengunjungi Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk memastikan dan percepatan pemulihan kegiatan belajar mengajar pascagempa dan tsunami.

Pemerintah ingin kebangkitan anak-anak Sulteng dapat menjadi lebih hebat, terutama untuk pemulihan kegiatan pembelajaran di sekolah.

BACA JUGA: Nissan Bantu Pengadaan Kendaraan Penjernih Air di Sulteng

“Kami ingin kebangkitan Sulteng ini lebih cepat, khususnya untuk pemulihan kegiatan pembelajaran di sekolah. Komitmen ini didukung berbagai pihak terkait pemulihan kembali pendidikan di Sulteng semakin menguatkan keyakinan bahwa anak-anak Sulteng akan bangkit lebih hebat,” tutur Menteri Muhadjir saat Apel pagi “Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat”, di halaman kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Sabtu (17/11).

Pemulihan proses belajar mengajar di sekolah, lanjutnya, tidak terlepas dari peran guru. Namun, tak sedikit guru yang juga mengalami dampak bencana. Sebagai upaya untuk meringankan beban guru, khususnya yang terkena dampak bencana, Kemendikbud menyiapkan tunjangan khusus sebesar Rp 76,2 miliar untuk 15.080 guru di empat kabupaten yakni Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong.

BACA JUGA: Bantuan Plywood Korindo untuk Korban Gempa Tiba di Palu

Tunjangan khusus tersebut, Muhadjir menyerahkan secara simbolis buku tabungan kepada 200 guru saat Apel Pagi “Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat”.

“Para guru saya harap tidak patah semangat dalam menjalankan tugas mengajar dan mendidik siswa. Saya yakin guru-guru di Sulteng mampu memompa semangat murid-muridnya untuk belajar dan melompat lebih tinggi menggapai cita-cita,” ujarnya.

BACA JUGA: Iluni UI Kebut Pembangunan Hunian Korban Bencana Sulteng

Pada pemberian bantuan kesempatan kali ini, Kemendikbud menyerahkan bantuan alat-alat sekolah (School Kit) 40.000 paket, yang terdiri dari tas, seragam sekolah, dan alat tulis. Pendistribusian alat sekolah tersebut akan dibagikan sesuai dengan jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB).

Kemendikbud juga telah mengupayakan pembangunan kelas darurat di 200 titik yang dapat menampung 400 ruang kelas. Pembangunan kelas darurat juga diupayakan oleh UNICEF dengan memberikan 450 tenda.

Selanjutnya, Kemendikbud mengirimkan bantuan perangkat pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 50 titik di empat kabupaten tersebut. Masing-masing titik mendapatkan empat perangkat yang didalamnya terdapat televisi LED, speaker, hard disk eksternal, dan komputer. Perangkat lunak dan materi pembelajaran luring telah dibenamkan di dalam komputer yang diberikan.

Untuk jenjang PAUD dan Pendidikan Masyarakat (nonformal dan informal) menyiapkan bantuan yang terdiri dari bahan dan alat pembelajaran tenda kapasitas 15 orang, tenda kapasitas 60 orang, alat permainan edukasi, pengeras suara, generator set, pengadaan komputer, dan kendaraan roda dua lapangan untuk Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas Provinsi Sulteng.

Pada jenjang pendidikan Nonformal dan Informal juga memberikan bantuan rehab ringan dan bantuan fasilitas belajar untuk lembaga PAUD dan Pendidikan Masyarakat.

Sedangkan untuk bantuan kebudayaan, Kemendikbud menyiapkan berbagai kegiatan, yakni Nusantara Art Festival, Permainan Trandisional, Penguatan Pendidikan Karakter melalui Media Inspiratif, Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Sejarah, Pemugaran Cagar Budaya. Selanjutnya, Penguatan Karakter Peserta Didik, Penyelamatan Koleksi Museum di Palu, serta Sosialisasi, Bioling, dan kerja sama antarinstansi. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilanda Gempa dan Tsunami, Kerugian Ekonomi Rp 18,48 Triliun


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler