jpnn.com - JAKARTA - Langkah Presiden Joko Widodo alias Jokowi menunjuk Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri, menuai protes dari Indonesia Corruption Watch (ICW). Protes tersebut disampaikan dengan cara melakukan aksi menutup mata menggunakan kain hitam bertuliskan KAPOLRI di Cikini, Jakarta, Minggu (11/1).
"Ini bentuk protes kita kepada Jokowi-Jusuf Kalla terkait pemilihan Kapolri yang baru, suratnya tanggal 9 kemarin. Jokowi tutup mata memilih calon Kapolri," kata Koordinator Divisi Monitoring dan Peradilan ICW, Emerson Yuntho di Cikini, Jakarta, Minggu (11/1).
BACA JUGA: Jokowi Sebut Komjen Budi Gunawan Usulan dari Kompolnas
Emerson menjelaskan Jokowi dan JK juga melanggar program "Nawa Cita" yang mereka usung ketika proses pemilihan calon presiden dan wakil presiden. Pasalnya, salah satu poin "Nawa Cita" berisi Jokowi-JK akan memilih Jaksa Agung dan Kapolri yang bersih dan berintegritas.
Selain itu, ICW juga menyesalkan langkah Jokowi-JK yang tidak melakukan proses penjaringan calon Kapolri dengan meminta bantuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Hal ini bertolak belakang dengan pemilihan calon menteri. Saat itu, Jokowi menggandeng KPK dan PPATK untuk memberikan penilaian kepada para calon.
BACA JUGA: Kapolri Baru Diminta Selesaikan Persoalan Rekening Gendut
"Jokowi harus konsisten, dalam pemilihan calon menteri melibatkan KPK dan PPATK. (Dalam pemilihan) Jaksa Agung dan Kapolri tidak," tandas Emerson.
Seperti diketahui, Jokowi mengusulkan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Usulan tersebut diketahui dari surat presiden yang diterima Ketua DPR Setya Novanto Jumat (9/1) malam. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Cuaca di Lokasi Pencarian Black Box Kondusif
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyelaman di Timur Lokasi Penemuan Ekor Pesawat
Redaktur : Tim Redaksi