jpnn.com, PADANG - Semen Padang FC memastikan tidak akan menggaet marquee player atau pemain kelas dunia untuk menghadapi kompetisi resmi Liga 1 tahun ini.
Dengan demikian dapat dipastikan Kabau Sirah, hanya akan diperkuat tiga pemain asing pada kompetisi yang rencananya digulirkan mulai 15 April mendatang.
BACA JUGA: Semen Padang tak Berminat Kontrak Pemain Sekelas Essien
”Kami lebih fokus kepada pembinaan sehingga menghasilkan pemain yang berkualitas dari internal tim,” kata Direktur Teknik Semen Padang Iskandar Z Lubis, seperti diberitakan Padang Ekspres (Jawa Pos Group).
Seperti diketahui, sepak bola tanah air saat ini memang tengah mengalami demam marquee player seiring dengan keberhasilan Persib Bandung mendatangkan mantan bintang Chelsea dan Real Madrid, Michael Essien.
BACA JUGA: Semen Padang Sudah Kuat, Tak Butuh Pemain Kelas Dunia
Meski demikian, Kabau Sirah tidak ingin latah untuk ikut mendatangkan pemain bintang tanpa perhitungan yang matang.
Karena itu, manajemen tim lebih memilih berbenah terhadap pemerataan kemampuan pemain di setiap lini menjelang Liga 1.
BACA JUGA: Marquee Player MU Bakal Unjuk Gigi di Cilacap Cup
”Karena sepakbola permainan kolektif tim, bukan individual,” ujar Manajer Semen Padang, Win Bernard Dino.
Iskandar menambahkan, manajemen telah melakukan rapat koordinasi pada Sabtu (18/3) dengan staf pelatih tim senior, U 21, U 19, serta direksi untuk evaluasi tim.
Selain mengevaluasi hasil Piala Presiden, juga dibahas tentang peraturan baru terkait marquee player.
Dari evaluasi tersebut, Semen Padang menilai belum pas menggunakan jasa marquee player. Jika memiliki dana lebih baik memperkuat pondasi tim mulai dari pembinaan yang berkelanjutan.
”Pembinaan tak hanya U-21, dan U-19, juga usia di bawahnya, sehingga nanti akan mampu melahirkan pemain berkualitas yang berasal dari daerah ini, untuk tim senior kedepannya,” kata Iskandar.
Lagipula, tambah pria yang juga Kepala Departemen Komunikasi dan Sarana Umum (KSU) PT Semen Padang itu, marquee player bukan jaminan meraih prestasi.
Sebagai ilustrasi, sebelum Essien sejumlah pemain top dunia lebih dulu merumput di Indonesia, sebut saja Roger Mila yang datang ke Indonesia pada 1994 dan memperkuat Pelita Jaya.
Selama semusim di Pelita, pemain yang mencuri perhatian dunia saat mencetak empat gol di Piala Dunia 1990 itu, hijrah ke Putra Samarinda (1995-1996).
Selain Mila, juga ada nama Mario Kempes yang memperkuat Pelita Jaya pada 1996. Kala itu, dia hadir sebagai pemain merangkap pelatih.
Lalu nama lain seperti Lee Hendrie, Marcus Bent, Pierre Njanka, Maboang Kessack.
”Rata-rata pemain bintang itu gagal menjadikan klub yang dibelanya menjadi juara,” ulas Iskandar.
Semen Padang yang memiliki target jangka panjang, menilai memperkuat pondasi tim dari tim junior sampai senior akan lebih baik dari pada mengontrak satu pemain yang belum tentu dapat mengangkat peforma tim untuk meraih prestasi terbaik.
”Kami yakin, meski tanpa marquee player, Semen Padang juga mampu untuk bersaing dengan tim lain di Liga 1 ini,” tegasnya.
Sementara itu, mempersiapkan tim hingga April mendatang, manajemen tengah mempersiapkan laga uji coba.
”Untuk laga uji coba masih dipersiapkan dalam bentuk proposal. Namun yang pasti persiapan umum, khusus dan taktikal menjadi pusat utama dalam beberapa waktu kedapan,” lanjut Win.
Terutama dengan pembenahan fisik, apakah nanti diperlukan adanya peningkatan fisik pemain.
Karena bisa saja jadwal yang padat untuk Liga 1 yang dapat mempengaruhi kondisi fisik pemain.
”Di setiap latihan kami selalu perhatikan kondisi fisik pemain, karena hal itu salah satu yang mempengaruhi kesiapan pemain dalam berlaga,” pungkasnya. (jig/y)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSM Anggap Marquee Player Tak Untungkan Semua Klub
Redaktur & Reporter : Soetomo