Tuntaskan Niat IPO, Bank DKI Tunggu Modal Penyertaan

Jumat, 13 Mei 2011 – 03:39 WIB

JAKARTA - PT Bank DKI bakal menuntaskan proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada awal 2012Saat ini perseroan masih menunggu turunnya kucuran dana penyertaan modal pemerintah (PMP)

BACA JUGA: Inalum Belum Masuk Masa Peralihan

"Awal 2012
Tergantung situasi pasar

BACA JUGA: Penjualan Capai Rp 650,8 Miliar

Tapi saya kira lebih tepat jika dapatkan PMP dulu," tutur Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, di Jakarta, Kamis (12/5).

Menurut Eko, hajatan IPO menjadi salah satu rencana untuk meningkatkan rasio kecukupan modal (capital adequate ratio/CAR) level BPD (Bank Pembanguna Daerah) regional champion di posisi 14 persen
Guna mencapai level itu, perseroan memerlukan tambahan modal mencapai Rp 650 miliar

BACA JUGA: BEI Luncurkan Saham Syariah

Suntikan itu akan didapat dari dua sumber, yaitu pemegang saham (Pemprov DKI) berupa penyertaan modal pemerintah (PMP) dan dana hasil IPO"Porsi masing-masing belum ditentukan, tergantung PMPKita harus dapat PMP dulu, agar porsi kepemilikan Pemprov tidak terdelusi terlalu tinggi," jelasnya.

Sementara itu, untuk menggenjot penyaluran kredit, Bank DKI menerbitkan obligasi senilai Rp 750 miliar, dengan kisaran bunga 8,75 persen-11,25 persenObligasi itu terdiri dua jenis, yaitu obligasi konvensional senilai Rp 450 miliar terbagi dua seri dan obligasi subordinasi senilai Rp 300 miliar.

Obligasi konvensional seri A, berjangka waktu tiga tahun dengan tingkat bunga 8,75 persen-9,5 persenSementara Seri B berjangka waktu lima tahun dengan kisaran bunga 9 persen-10 persenUntuk obligasi subdebt berjangka waktu 7 tahun, dengan kisaran 10,5 persen-11,25 persen.

Di sisi lai, perseroan optimistis merogoh kredit sebesar Rp 11,7 TriliunItu mengingat kondisi dunia usaha kondusifHal tersebut tentu akan mendorong penyerapan kredit terus meningkat"Kami sangat yakin dengan kondisi saat iniApalagi dunia usaha terus tumbuh," tambah Mulyatno Wibowo, Direktur Pemasaran Bank DKI.

Optimisme itu bukan isapan jempolBerkaca pada fakta, dimana hingga saat ini manajemen telah menyalurkan kredit senilai Rp 8,3 triliun atau meningkat 22 persen dari edisi sama tahun lalu di level Rp 6,9 triliun"Karena itu proyeksi 2011 mengalami peningkatan 33,10 persen dibanding periode sama dikisaran Rp 8,8 triliun," imbuhnya.

Menurutnya, perolehan itu didukung sindikasi kredit infrastruktur PLTU di dua wilayah, yakni di Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar USD 35 juta dengan porsinya Bank DKI  USD 17,5 juta dan untuk di Kalimantan Tengah (Kalteng) USD 60 jutaMemorandum of Understanding (MoU) untuk Kaltim bakal dilakukan Rabu mendatang"Sementara untuk Kalteng bulan depan dengan denominasi campuran antara rupiah dan dollar," ujarnya. 

Bank DKI juga akan tetap meningkatkan penetrasi bisnisnya di segmen konsumen dan usaha kecilKedua sektor itu, masih menjadi pangsa pasar terbesar kredit Bank DKISelain itu, juga akan lebih giat menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Adi Sucipto Bakal Pindah ke Kulonprogo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler