jpnn.com, KAIRO - Tur Timur Tengah Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence tidak berjalan dengan baik. Banyak negara di kawasan tersebut menolak kunjungannya karena kesal dengan keputusan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dilansir Al Jazeera, Pence mengawali tur dengan mengunjungi Kairo. Dia tiba di ibu kota Mesir pada Sabtu (20/1) dan langsung melakukan pertemuan dengan Presiden Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan.
BACA JUGA: Trump Pilih Pemerintah Tutup ketimbang Membantu Imigran
Di Kairo, keduanya membahas hubungan bilateral antara Mesir dan AS. Mereka juga mendiskusikan terorisme yang masih menjadi ancaman dunia.
Setelah Mesir, Pence dijadwalkan mengunjungi Yordania dan Israel. Di Tel Aviv dia akan bertemu dengan Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sedangkan di Yordania, Pence akan bertemu dengan Raja Abdullah.
BACA JUGA: Pemerintah Tutup, Mesin Perang AS Tetap Beroperasi
Tadinya Pence merencanakan kunjungan ke beberapa negara Timur Tengah lainnya. Namun, akhirnya hanya tiga negara di atas yang bersedia menerimanya.
Sedangkan negara-negara Timur Tengah lainnya menyatakan mereka tidak sudi bertemu dengan wakil Donald Trump itu. Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersumpah tak menerima Pence di wilayahnya.
Pengamat Politik Palestina Mahdi Abdel Hadi mengatakan, orang-orang Palestina mengirim pesan yang jelas. "Anda tidak bisa bertemu orang-orang yang Anda hina dan permalukan."
BACA JUGA: Pria Ini Dituding Jadi Biang Keladi Tutupnya Pemerintah AS
Hanya saja, ujar Hadi, sebaiknya Palestina menyampaikan pesan yang jelas kalau Palestina tidak marah. "Kita hanya tidak bisa mentolerir semua kemunafikan yang terjadi saat bertemu dengan orang yang menghina Anda."
Selain itu, sederet tokoh Islam dan Kristen juga menolak bertemu dengan Pence. Diantaranya adalah Pemimpin Muslim dan Koptik Kristen di Mesir, juga Imam Masjid Al Azhar Kairo. (ina/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amerika Serikat dan Arab Saudi Beda Pendapat Soal Qatar
Redaktur & Reporter : Adil