Turap Jebol dan Sebabkan Banjir, PSI Beri Pesan Penting untuk Heru

Selasa, 26 Maret 2024 – 12:17 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (28/8). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian mengomentari banjir di Simpang Hek, Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur yang disebabkan oleh turap jebol.

Menurutnya, penyebab jebolnya turap tersebut karena banyaknya kontraktor yang molor dalam mengerjakan proyek untuk mengatasi banjir.

BACA JUGA: Beda Keterangan dari Anak Buah, Heru Bantah Tanggul di HEK Jebol

“Menurut saya, seluruh kontraktor SDA harus dievaluasi karena selama ini banyak sekali proyek SDA berakhir buruk. Dari mulai sumur resapan, sampai turap,” kata Justin Adrian saat dihubungi JPNN, Selasa (26/3).

Justin Adrian berpesan bahwa Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono harus memprioritaskan penanganan banjir setiap tahunnya.

BACA JUGA: Tanggul Kali Hek Jebol, Jalan Raya Bogor Kramat Jati Terendam Banjir Setinggi 30 Cm

“SDA dan Pak Heru semestinya menyelesaikan masalah dengan skala prioritas, sehingga progres kerjanya jelas dan berkualitas,” tuturnya.

Anggota Komisi D itu menilai, bila penanganan banjir telah ditetapkan dalam program prioritas, Heru harus berfokus menyelesaikan masalah tersebut.

BACA JUGA: Pemprov DKI Cabut Ribuan KJMU, PSI: Contoh Politisasi Alokasi Anggaran

“Maka banjir dan sampah digenjot progresnya. Penyelesaian masalah tidak bisa diketeng, harus fokus,” tambah Justin Adrian.

Sebelumnya, banjir yang terjadi di Simpang HEK pagi tadi menyebabkan kemacetan panjang di sekitar Jalan Raya Bogor pada Senin (25/3).

Adapun titik genangan terdalam diperkirakan mencapai ketinggian 30 sentimeter.

Terkait dugaan tanggul bocor awalnya diungkapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI yang ikut turut langsung ke lapangan.

“Penyebabnya itu jebol turab akibat kebaikan debit air yang sangat deras,” ucap Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji dalam keterangan tertulis.

Isnawa menyebut, air di aliran Kali Baru sudah meluap ke jalan sejak dini hari tadi, tepatnya sekira pukul 03.15 WIB.

Sementara itu, Heru Budi membantah banjir tersebut disebabkan oleh tanggul jebol.

Dia mengeklaim tidak ada tanggul yang jebol dan meminta masyarakat tak khawatir dengan hal ini.

Heru Budi menyebut, banjir terjadi akibat limpasan Kali Baru yang tak mampu membendung air kiriman dari wilayah hulu. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler