Semakin banyak warga Australia yang pergi ke luar negeri untuk menjalani pengobatan. Program #TalkAboutIt bersama Del Irani mengunjungi Thailand untuk mengetahui lebih jauh.
Bepergian ke luar negeri untuk pengobatan, yang dikenal dengan istilah 'medical tourism,' (turis medis) adalah industri bernilai mililaran dolar. Angka terbaru memperkirakan industri ini bernilai sekitar $ AS 60 miliar secara global, naik dua kali lipat dibandingkan 10 tahun lalu dan jumlahnya terus berkembang.
BACA JUGA: Permukaan Air Laut Naik Drastis Dalam 150 Tahun Terakhir
Dibandingkan di negeri sendiri, biasanya lebih murah, masa tunggu lebih pendek, dan para turis ini bisa sekalian menikmati liburan, dengan tujuan populer bagi turis medis ini adalah negeri seperti Thailand, Singapura dan India.
Patients Beyond Borders memperkirakan ada 11 juta pasien lintas batas di seluruh dunia 1,2 juta diantaranya adalah warga Amerika. Sementara belum jelas berapa banyak warga Australia yang pergi ke luar negeri untuk berobah, agen turis medis Global Health Travel memperkirakan di tahun 2011, ada sekitar 25 warga Australia bepergian ke luar negeri setiap bulan untuk maksud tersebut.
BACA JUGA: Gempa di Laut Banda Terasa Hingga ke Kota Darwin
Operasi plastik adalah alasan paling utama bagi warga Australia, namun yang lainnya ada juga yang menjalani tindakan medis untuk terapi sel punca, dan juga kehamilan buatan.
Diantara mereka yang melakukan operasi plastik, diperkirakan jumlahnya 15 ribu orang, dengan pengeluaran diperkirakan sekitar $ 30 juta AS. Hal yang paling sering dilakukan adalah operasi payu dara dan mengecilkan perut yan dikenal dengan istilah 'mummy makeovers.
BACA JUGA: Australia Barat Menggelar Festival Alpukat
Banyak warga Australia memilih melakukannya di Thailand. Di tahun 2008, pemerintah Thailand melaporkan bahwa 1,5 warga asing mendatangi berbagai rumah sakit Thailand dan menumbuhkan perekonomian setempat senilai $ 6 miliar AS.
Salah seorang warga Australia yang mengunjungi Bangkok untuk operasi plastik adalah Jade Ash, seorang ibu berusia 33 tahun, beranak tiga dari Australia Barat.
Jade, yang menjalani operasi pengecilan payu dara, dan lemak perut mengatakan biaya menjadi alasan utama dia bepergian ke luar negeri.
"Biayanya lebih murah dibandingkan di Australia dan beberapa teman saya sudah pernah melakukannya Saya sudah melihat hasilnya dan itulah mengapa saya sekarang melakukannya." kata Ash.
Ash memperkirakan biaya operasi plastik di Thailand sekitar 10 sampai 15 ribu (sekitar Rp 100 sampai Rp 150 juta) lebih murah dibandingkan di Australia.
Industri ini tidak saja satu arah. Banyak juga rumah sakit di Australia yang mendapat pasien dari luar negeri.
Prof John Catford, direktus medis RS Epworth di Melbourne memperkirakan bawah sekitar 500 ribu turis asing mendatangi Australia setiap tahunnya untuk menjalani perawatan medis.
"Saya kira ini bisa dibandingkan dengan apa yang terjadi di sektor pendidikan dimana sekarang menjadi ekspor ketiga terbesar bagi Australia. Pelayanan kesehatan bagi turis asing ini akan bisa menjadi hal serupa 10 atau 20 tahun lagi."
Dia memperkirakan bahwa negara yang paling banyak memanfaatkan fasilitas bagi turis medis di Australia akan berasal dari China dan Indonesia.
"Bila mereka berasal dari Asia Tenggara, Australia menjadi negeri yang paling dekat dibandingkan negara pesaing kami." kata Prof Catford. "Dan juga Australia sudah menjadi negara multikultur, dimana di sini sudah banyak warga China atau dari Asia Tenggara, jadi banyak diantara turis itu sudah memiliki hubungan keluarga di sini." tambah Prof Catford.
Cerita Jade merupakan salah satu aspek turis medis yang dibicarakan dalam episode #TalkAboutIt. Anda bisa menonton seluruh program di Australia Plus Televison's Watch Now video on demand service.
BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Abbott Menilai Tambang Batu Bara Baik Bagi Kemanusiaan