Turki Dibombardir, 26 Tentara Tewas

Jumat, 19 Februari 2016 – 06:30 WIB
Bom di Turki. Foto: www.straitstimes.com

jpnn.com - ANKARA – Turki kembali diguncang ledakan. Dua pengeboman terjadi dua hari berturut-turut. Keduanya menyasar konvoi militer. Ledakan pertama terjadi pada Rabu malam (17/2) di pusat Kota Ankara.

 Ledakan hebat mengenai bus militer dan satu kendaraan pribadi. Sebanyak 28 orang dilaporkan tewas dan 61 lainnya luka-luka.

BACA JUGA: Paus Fransiskus Prihatin dengan Penderitaan Kaum Migran

Saat kejadian, bus tengah berhenti di lampu merah dekat gedung parlemen Turki. Lokasi ledakan juga hanya berjarak 300 meter dari gedung tempat pimpinan militer, pasukan udara, dan angkatan laut Turki. Sebanyak 26 orang yang menjadi korban tewas adalah tentara Turki.

Bom diperkirakan berasal dari mobil yang dipenuhi bahan peledak. Sebab, bunyi ledakan itu terdengar luar biasa nyaring. Ledakan kedua juga ditujukan pada kendaraan militer di Provinsi Diyarbakir kemarin (18/2). Enam orang dilaporkan tewas akibat kejadian tersebut.

BACA JUGA: Turki Tuding Serangan Bom Ankara Didukung Sekutu

’’Serangan kemarin (Rabu, Red) ditujukan langsung ke Turki. Pelakunya adalah YPG dan organisasi teroris PKK. Semua langkah akan diambil untuk melawan mereka,’’ kata Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu.

Dia menjelaskan bahwa pelaku pengeboman ialah Salih Necar. Pria kelahiran 1992 itu adalah penduduk Hasakah, Syria, dan merupakan anggota YPG.

BACA JUGA: Dikunjungi Jokowi, Bos Facebook Ingat Blusukan ke Tanah Abang

YPG adalah pasukan bersenjata milik Partai Persatuan Demokratik (PYD) Kurdi di Syria. Partai tersebut memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Turki. YPG selama ini didukung Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memerangi Islamic State (IS) atau ISIS. PM Davutoglu menegaskan, pelaku pengeboman Rabu lalu ialah penduduk Syria yang menyaru sebagai pengungsi. (AFP/BBC/CNN/sha/c20/ami/flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, Mall Ini Tayangkan Video Porno


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler