jpnn.com, ISTANBUL - Sudah hampir sepekan nasib Jamal Khashoggi belum diketahui. Jurnalis berkewarganegaraan Arab Saudi yang menetap di Amerika Serikat (AS) sejak 2017 itu raib sejak Selasa (2/10).
Jejak terakhirnya tertinggal di kantor Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Kemarin, Senin (8/10) Ankara pun mengambil tindakan.
BACA JUGA: Rajin Mengkritik Pangeran Saudi, Jurnalis Lenyap di Turki
Reuters melaporkan, pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan telah melayangkan surat kepada Saudi. Dalam surat itu, Turki minta izin resmi kepada Saudi untuk mencari Khashoggi di gedung konsulat.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Turki juga sudah dua kali memanggil pejabat Saudi di Turki terkait dengan kasus tersebut.
BACA JUGA: Penyelenggara Haji Bakal Gelar Aksi Damai di Kedubes Saudi
"Kami ingin bekerja sama penuh dalam penyelidikan." Demikian bunyi surat resmi Turki kepada Saudi.
Ankara juga berharap ada lembaga internasional yang turun tangan. Dengan demikian, investigasi raibnya Khashoggi bisa berlangsung lebih netral.
BACA JUGA: Jangan Sampai Kasus Habib Rizieq Diintervensi secara Ilegal
Gagasan Turki itu disambut baik Direktur Penelitian Timur Tengah pada Amnesty International Lynn Maalauf. "Jika benar ada pembunuhan seperti yang dituduhkan, pelakunya harus diadili," katanya.
Belakangan, beredar kabar bahwa Khashoggi dibunuh di gedung konsulat tersebut. Kepada Washington Post, seorang detektif yang sempat mengecek konsulat di pusat Kota Istanbul itu menyebut pria 60 tahun tersebut tewas akibat pembunuhan berencana.
Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman alias MBS pernah mempersilakan Turki untuk memeriksa gedung konsulatnya. Dia mengatakan, Khashoggi hanya beberapa menit berada di gedung konsulat. "Maksimal satu jam," ujarnya.
Namun, pernyataan MBS itu bertentangan dengan fakta yang tersaji di rekaman CCTV. Dalam rekaman itu, tidak pernah terlihat Khashoggi meninggalkan gedung tersebut.
Setelah berjalan kaki memasuki gedung, Khashoggi tidak lagi terlacak. Pada sisa hari itu, hanya mobil-mobil kedutaan yang keluar masuk gedung.
Pengakuan Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi, kian menguatkan dugaan pemerintahan Erdogan. "Dia sebenarnya sudah ragu saat hendak masuk (gedung konsulat, Red)," ujar Cengiz seperti dilansir Washington Post.
Setelah sebelas jam menunggu, dia lantas melapor polisi seperti instruksi Khashoggi. (sha/c11/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Habib Rizieq, Wiranto: Nanti Saya Baca Dulu
Redaktur & Reporter : Adil