Turkiye Rayakan Hari Kemenangan, Erdogan Menyekar Makam Kemal Ataturk

Rabu, 30 Agustus 2023 – 23:43 WIB
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan meletakkan karangan bunga di Mausoleum Mustafa Kemal Antaturk di Museum Anitkabir di Ankara. Foto: Anadolu

jpnn.com, ANKARA - Republik Turkiye merayakan Zafer Bayrami (Victory Day) alias Hari Kemenangan pada Rabu (30/8).

Victory Day merupakan perayaan kemenangan Angkatan Bersenjata Turkiye dalam Pertempuran Dumlupinar pada 1922.

BACA JUGA: Erdogan Mewisuda 3 Anggota Polri Lulusan Akpol Turki, Briptu Tiara Sangat Membanggakan

Dalam pertempuran tersebut, Angkatan Bersenjata Turkiye mengalahkan Yunani.

Perayaan Victory Day dilaksanakan di Museum Anitkabir, Ankara, yang juga menjadi lokasi Mausoleum Mustafa Kemal Ataturk, tokoh berjuluk Bapak Turkiye Modern.

BACA JUGA: Rezim Erdogan Minta Indonesia Memusuhi Kelompok Muslim Ini

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan bersama para pejabat lainnya berkumpul di Museum Anitkabir untuk perayaan itu.

"Saya mengucapkan selamat kepada bangsa kita tercinta, Siprus Turkiye, dan lebih dari tujuh juta warga negara kita di seluruh dunia pada Hari Kemenangan 30 Agustus ini," ujar Erdogan.

BACA JUGA: Kontroversi Pemberian Nama Jalan Kemal Ataturk, Yusril Angkat Bicara

Politikus Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu menegaskan cinta akan kebebasan tetap menjadi ciri khas rakyat Turkiye.

"Respons bangsa kita terbukti dalam melawan ancaman terhadap eksistensi kita dalam beberapa tahun terakhir, terutama perlawanan gigih atas pengkhianatan 15 Juli (2016), secara konsisten menunjukkan kehendak ini," ujarnya.

Erdogan juga meletakkan karangan bunga berhiaskan bintang dan bulan sabit di Mausoleum Kemal Ataturk.

Presiden ke-12 Turkiye itu juga menuliskan pesan di dalam buku tamu makam Bapak Turkiye tersebut.

"Ataturk yang terhormat... kami memperingati Anda, saudara-saudara seperjuangan Anda dan para martir. Kami akan terus bekerja siang dan malam menyatukan bangsa kita dengan impian yang telah berabad-abad," tulisannya.

Victory Day telah dirayakan selama 101 tahun. Pertempuran Dumlup?nar menjadi momentum penting Perang Kemerdekaan Turkiye.

Turkiye diduduki Pasukan Sekutu setelah kekalahan Imperium Ottoman atau Kesultanan Ustmaniyah pada Perang Dunia Pertama (1914-1918).

Syahdan, pendudukan itu mendorong Turkiye mengobarkan Perang Kemerdekaan pada 1919. Saat itu, pasukan Turkiye di bawah pimpinan Mustafa Kemal berhasil mengusir tentara asing yang menduduki Anatolia.

Perang Kemerdekaan Turkiye masih berlanjut hingga 1922. Pada 26-30 Agustus 1922, Turkiye berhasil mengalahkan tentara Yunani dalam Pertempuran Dumlup?nar.

Kemenangan Turkiye itu berbuah Perjanjian Lausanne yang diteken di Swiss pada 24 Juli 1923.

Pada akhir 1923, seluruh pasukan asing telah meninggalkan negeri berjuluk Gerbang Timur dan Barat itu sehingga berdirilah Republik Turkiye.

Pada 1926, Victory Day dinyatakan sebagai hari libur nasional.(Hurriyet/JPNN.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Turkiye...! Dan Politik Identitas Eropa


Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler