Turrima Menjaring Profesional Multinasional Kembangkan Pasar Ekspor Pupuk Organik 

Sabtu, 16 Maret 2024 – 09:35 WIB
PT Turrima Agro Mas menyelenggarakan kegiatan bertajuk Meet the Founders pada Kamis, 14 Maret 2024 di Sentul, Bogor. Tujuannya untuk menjaring kalangan profesional multinasional. Foto: dok. Turrima Agro Mas

jpnn.com - JAKARTA - PT Turrima Agro Mas menjaring kalangan profesional multinasional untuk mengembangkan pasar ekspor dan domestik pupuk organik yang tengah berkembang pesat.

Bersama profesional yang andal, Turrima optimis akan memperluas pabrik-pabriknya di seluruh Indonesia. 

BACA JUGA: Pupuk Organik asal Sragen Tembus Pasar global, Turrima Buka Lowongan 

“Saat ini posisi kami tengah dikejar-kejar demand super tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri," kata Founder dan CEO PT Turrima Agro Mas, Mulyono dalam keterangannya dikutip Sabtu (16/3).

Oleh karena itu, lanjutnya, harus mempersiapkan quality control terbaik untuk menghasilkan pupuk organik kualitas tinggi serta memperbanyak dan memperluas pabrik agas bisa mencukupi permintaan yang terus meningkat.

BACA JUGA: Nagara Institute Dorong Pemerintahan Baru Benahi Persoalan Pupuk Demi Ketahanan Pangan

Tercatat 8 kandidat profesional diseleksi Turrima pada 14 Maret 2024 dalam acara bertajuk Meet the Founders.

Mereka yang berhasil masuk dalam seleksi Turrima berasal dari berbagai jenis industri skala nasional maupun perusahaan global. 

BACA JUGA: Dirut Pupuk Kaltim Raih Best CEO Visionary Leadership

Di antaranya ada yang berasal dari perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Industri Farmasi, Pakan Ternak, Teknologi Industri dan lain-lain. Mereka dipertemukan dengan para founder perusahaan untuk berdialog menyumbangkan ide bisnis terbaik mereka. 

"Pada tahap awal ini, Turrima mencari kandidat manajer produksi yang sudah berpengalaman mengelola pabrik, manajer operasional serta manajer pengembangan usaha yang memiliki pengalaman pengembangan bisnis dan arena pemasaran baru," terang Mulyono.

Yang unik, Turrima mengharuskan kandidat tersebut untuk siap tinggal bersama keluarganya di desa pinggiran Kabupaten Sragen tempat pabrik pusat berlokasi.

Selain itu, mereka juga harus berani berkulit gosong di bawah paparan terik matahari serta bersedia belajar mengaji pada kyai kampung. 

“Ini yang menarik perhatian saya. Saya mengajukan diri agar bisa kembali hidup di desa yang tenang dan ngaji pada kyai kampung karena hidup tidak melulu masalah pencapaian dunia,” aku salah satu kandidat yang berlatar belakang manajerial industri farmasi dan FMCG nasional.

Mulyono mengatakan dari  rekrutmen ini diharapkan bisa mendapatkan leader yang mampu menangani 9 site. Target ke depan ada perwakilan di setiap provinsi.

Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, sejak tiga tahun silam pemasaran pupuk organik Turrima sudah menembus pasar ekspor khususnya Afrika dan Kuwait. Sementara, untuk pasar dalam negeri, 40% diserap pasar B2B dan sisanya masuk pasar ritel.

Untuk pasar Afrika, jelas Mulyono, saat ini mereka baru mampu memenuhi permintaan 4-5 kontainer dalam satu tahun.

Padahal, permintaan dari benua hitam itu terus meningkat dari waktu ke waktu karena dinilai berhasil memperbaiki dan menyuburkan lahan pertanian di sana.

Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Afrika Tengah Gabriel Mbairobe sampai melayangkan surat penghargaan khusus karena prestasi tersebut. 

Berdasarkan kesaksian mitra kerjanya di Afrika, menurut Mulyono, pupuk organik produksinya berhasil meningkatkan levelling off lahan pertanian di sana yang sebelumnya rusak oleh paparan pupuk kimia semasa penjajahan Perancis.

Levelling off merupakan petunjuk menurunnya efisiensi pupuk akibat penurunan kesehatan tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi.  

“Sekarang mereka sudah berhasil meningkatkan levelling off pada angka 2 serta meningkatkan capaian produksi padi sampai 40%. Dan karena kondisi ini, mereka  sempat mengajak tamu dari World Bank untuk berkunjung ke pabrik kami di Sragen,” ungkap Mulyono.

Mulyono mengatakan kelebihan pupuk organik produksi Turrima Agro Mas terletak pada kandungan organik yang lebih tinggi dibanding produk sejenis. Selain itu, mereka juga banyak menggunakan agen hayati/organisme hayati dari produk sebelum tanam, saat tanam, sebelum panen hingga peningkatan bobot buah hasil panen. 

Selain produknya ditujukan untuk meningkatkan hasil pertanian, operasional PT Turrima juga menerapkan corporate value untuk merawat keseimbangan ekosistem, dan mendukung pertanian berkelanjutan.

Dari pengadaan sumber daya bahan baku hingga proses produksi, kata Mulyono, praktik operasional PT Turrima Agro Mas berusaha untuk meminimalkan dampak negatif pada ekosistem.

“Sebenarnya kalau kita semua mau fokus mengelola sampah-sampah organik di sekeliling kita, masalah sampah di Indonesia bisa teratasi dengan cepat. Melalui pemupukan organik, bertani juga menjadi profesi yang menyenangkan,” pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler