Turunkan Angka Stunting di Indonesia, Bappenas Menyasar Generasi Z

Rabu, 27 Oktober 2021 – 15:30 WIB
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Subandi Sardjoko saat memberikan sambutan di seminar bertajuk 'Milenial dan Generasi Z Sadar Gizi'. Foto tangkapan zoom

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan penurunan angka stunting di Indonesia.

Hal itu selaras dengan target pembangunan berkelanjutan, yaitu menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi pada 2030, dan mengurangi anak pendek serta kurus di bawah lima tahun.

BACA JUGA: Kemensos Efektifkan Peran Keluarga untuk Menurunkan Stunting di Indonesia

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko menjelaskan Indonesia memiliki tiga beban masalah gizi mulai dari kekurangan gizi, kelebihan gizi hingga kekurangan gizi yang tidak tampak.

Namun, di tengah pandemi Covid-19, komitmen pemerintah dalam upaya perbaikan gizi tetaplah kuat. Hal ini mengacu pada amanat rencana pembangunan jangka menengah 2020 sampai 2024 dalam menciptakan SDM unggul dan berdaya saing. 

BACA JUGA: Gandeng BKKBN, Gus Nabil Sosialisasikan Pencegahan Stunting

"Upaya perbaikan gizi merupakan investasi masa depan kualitas SDM di Indonesia," kata Subandi dalam seminar bertajuk 'Milenial dan Generasi Z Sadar Gizi” besutan Bappenas secara daring dan luring, Selasa (26/10).

Dijelaskannya, sudah 10 tahun Indonesia menjadi salah satu dari 61 negara yang tergabung dalam gerakan global percepatan perbaikan gizi atau Scaling Up Nutrition Networks (SUN) Indonesia.

BACA JUGA: Bappenas Tekankan Arti Penting Perlinsos Bagi Disabilitas

Milenial dan generasi Z dengan gizi baik akan memiliki potensi SDM unggul dan berdaya saing di masa depan.

Perbaikan gizi pada remaja melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif menjadi salah satu fokus program percepatan penurunan stunting

Selain itu pemuda memiliki peran sebagai agen perubahan dalam membentuk karakter dan pola hidup sehat di masyarakat.

"Milenial dan gen Z yang sehat, produktif, kreatif menjadi investasi bangsa dalam menghadapi tantangan pembangunan saat ini serta masa depan," ucapnya.

Pada kesempatan sama Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan upaya untuk memetik bonus demografi sangat ditentukan generasi muda. Missed bonus demografi harus dicegah, salah satunya dengan mencegah stunting.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra menyebutkan pentingnya dukungan lembaga tradisional perkumpulan generasi muda Bali (Sabha Yowana) dalam upaya perbaikan gizi.

Pemprov Bali telah berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor 250 tahun 2021. 

Dalam seminar tersebut diisi dengan tiga diskusi panel yang membahas berbagai program perbaikan gizi untuk pemuda, baik yang dilakukan pemerintah maupun inisiatif aktor non pemerintah. 

Seminar ini bagian dari rangkaian acara Scaling Up Nutrition (SUN) Annual Meeting tahun 2021. Sebagai sebuah forum tahunan, SUN Annual Meeting merupakan wadah berbagi pengalaman dan pembelajaran dalam percepatan perbaikan gizi di Indonesia. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler