jpnn.com, JAMBI - Kanit Resmob Ditreskrimum Polda Jambi AKP Johan Silaen terluka serius dan kritis akibat terkena tusukan tombak ikan begal.
Peristiwa itu terjadi saat Tim Resmob Ditreskrimum Polda Jambi menangkap begal di Seberang Kota Jambi, Selasa (10/5) petang.
BACA JUGA: Gagah Berani, 2 Prajurit TNI Melawan 9 Begal di Jalanan, Braak! Akhirnya...
Begal itu yang menusuk AKP Johan Silaen bernama Taufik Hardiansyah alias Galing (32).
Saat akan ditangkap polisi di rumahnya di Kelurahan Tanjung Pasir, Kecamatan Danau Teluk, Seberang Kota Jambi, Galing menyerang dan menombak AKP Johan Silaen.
BACA JUGA: Dor! Polres Jakarta Utara Tembak Mati Begal Motor
Galing pun ditembak di tempat oleh anggota Silaen.
Direskrimum Polda Jambi Kombes Kaswandi Irman membenarkan informasi adanya peristiwa itu.
BACA JUGA: Info Terbaru dari Kombes Iqbal Soal Bripda PS yang Ditembak Polisi, TernyataÂ
Dia mengatakan saat ini AKP Johan Silaen dalam keadaan belum sadar akibat pengaruh bius setelah operasi penangkatan tombak di bagian perutnya.
"Saat ini kondisi AKP Johan Silaen dalam perawatan medis setelah menjalani operasi dan dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi. Mohon doanya agar anggota kami selamat," katanya saat dikonfirmasi di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Irwan mengatakan peristiwa itu terjadi pukul 18.00 WIB.
Awalnya, polisi mendapat informasi bahwa Galing tengah berada di rumahnya.
Menindaklanjuti informasi itu, tim gabungan dari Resmob Polda Jambi, Opsnal Polresta Jambi, Polres Batanghari, dan Polres Muarojambi, langsung mendatangi rumah Galing.
"Di TKP, pelaku yang telah mengetahui kedatangan polisi sempat berteriak, “Silakan tangkap, saya sudah siap. Saya akan melakukan perlawanan”,” ungkap Irwan.
Perwira menengah Polri ini menambahkan tim lalu mengepung kediaman pelaku.
AKP Johan Silaen yang saat itu memimpin penangkapan, langsung masuk ke rumah bersama beberapa orang anggota.
Namun, Galing yang sudah menunggu di dalam rumah, langsung menombak Silaen.
"Anggota kami, AKP Silaen posisinya di depan, karena dia yang memimpin. Saat itu dia mengenakan rompi (antipeluru), tetapi ditusuknya di perut kirinya,” katanya.
Setelah Silaen ditombak, anggota yang berada di belakangnya lantas menembak pelaku yang sudah menyerang polisi tersebut.
Menurut Irwan, polisi melepaskan tiga tembakan ke arah dada yang mengakibatkan Galing tewas di tempat.
"Terkait kejadian ini, sudah kami berikan pengertian kepada keluarga pelaku dan kami sampaikan apa adanya yang kemudian tindakan tegas diambil karena tindakan pelaku juga berisiko terhadap anggota lainnya," kata dia.
Irwan mengatakan Galing masuk ke dalam DPO polisi terkait 11 kasus curas maupun curat di sejumlah wilayah.
“Kesebelas TKP, ada enam TKP pencurian dengan kekerasan di wilayah Polres Batanghari, dua TKP di Polresra Jambi masing-masing satu kasus pencurian kekerasan atau curas dan satu pencurian pemberatan (curat) serta tiga TKP di Muarojambi," kata Irwan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi