jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berpesan agar personel Satgas UNAMID yang telah selesai melaksanakan tugas selalu mengembangkan profesionalitas, membagikan ilmu pengetahuan, dan mengimplementasikan pengalaman yang diperoleh.
Pasalnya, tugas kepolisian ke depan yang makin kompleks.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melonjak, Kapolri Minta Masyarakat Jangan Panik
Hal itu diucapkan Kapolri Sigit dalam upacara penutupan Satgas Polri pada misi pemeliharaan perdamaian PBB di UNAMID dan penganugerahan Satyalancana Bhakti Buana kepada Satgas Garbha II FPU 12 UNAMID di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Selasa (8/2).
"Jadilah inspirasi dan teladan bagi para personel lainnya dalam mewujudkan Polri yang modern, Polri yang berwawasan luas, dan Polri yang semakin diharapkan dan dicintai masyarakat," kata Sigit.
BACA JUGA: Tinjau Gerai Vaksin di Bekasi, Kapolri: Target Minimal 1 Juta Hari Ini
Kapolri juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan tinggi kepada jajaran Satgas FPU dan IPO UNAMID yang telah berkontribusi dalam pemeliharaan kedamaian dan ketertiban dunia sejak 2008 hingga berakhirnya masa tugas pada saat ini.
Menurutnya, selama berkiprah menjadi pasukan perdamaian dunia, Satgas UNAMID telah meraih berbagai macam penghargaan dan prestasi.
BACA JUGA: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Sumbar Masih Rendah, Kapolri Jenderal Listyo: Apa Kendala yang Dihadapi?Â
"Di antaranya, dari UNHCR, Kepala Pemerintahan Sudan, Kepala Kepolisian Sudan, Kepala Operasi Uni-Afrika, dan Police Commissioner UNAMID," bebernya.
Eks Kapolda Banten tersebut menyebut Satgas UNAMID telah berkerja keras, berdedikasi, dan memiliki loyalitas dalam menjaga keamanan dan perdamaian di wilayah Darfur, Sudan.
Sehingga, telah menorehkan tinta emas dalam sejarah perjalanan Polri dan Indonesia di kancah internasional.
"Tentunya saya berharap duta-duta Indonesia di seluruh penjuru dunia yang saat ini tengah menjalankan tugas, dapat senantiasa terus menorehkan kebanggaan dan kehormatan bangsa Indonesia di mata dunia," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Sigit juga menilai torehan prestasi personel lain di kancah Internasional, sesuai dengan semangat transformasi menuju Polri yang Presisi.
"Tepatnya pada kebijakan transformasi operasional program kelima dan kegiatan ke-22 yaitu pengembangan kerja sama Internasional melalui peran Polri dalam misi perdamaian, misi kemanusian internasional, dan misi internasional lainnya," ucap Sigit.
Adapun misi pemeliharaan perdamaian PBB, merupakan salah satu bagian dari pelaksanakan diplomasi dan kerja sama Internasional Polri.
Kegiatan tersebut memiliki nilai strategis sebagai wujud kontribusi Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ketertiban dunia, sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
Komitmen itu, dikatakan Sigit, terwujud dalam 32 tahun Polri berkiprah dalam misi perdamaian dalam 18 misi PBB.
Polri sudah dikerahkan 2.975 personel untuk dijadikan Peacekeeper atau pasukan penjaga perdamaian.
"Jumlah personel Polri ini menempatkan posisi Indonesia diposisi ke-10 sebagai negara terbanyak yang mengirimkan personel dalam Troops/Police Contributing Countries (TPCCS)," tutur Sigit.
Beberapa negara yang menjadi wilayah misi PBB yaitu, Yaman, Afghanistan, Kamboja, Sudan, Sudan Selatan, Mozambique, Namibia, Rep. Afrika Tengah, Bosnia, Congo, Haiti, Slavonia, Mali, dan Somalia.
"Personel FPU dan IPO telah membawa harum nama bangsa Indonesia di kancah internasional dan mendapatkan apresiasi positif atas peran aktifnya dalam menjalankan misi pemeliharaan perdamaian PBB," tegas Sigit. (mcr10/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia