jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Indonesia masih menggunakan TV rumah untuk mengiklankan produk-produk komersial. Padahal TV rumah tidak efisien untuk kegiatan komersial sebab kontennya harus diisi oleh manusia secara manual.
"Indonesia kalah beberapa tahun dalam penggunaan commercial displays dari Malaysia dan Thailand. Mal-mal di Malaysia dan Thailand sudah banyak yang menggunakan commercial displays untuk mengiklankan produk-produknya," kata Sales Director Area Asia Pacific untuk Philips Commercials Displays Rob Fowler di Jakarta, Rabu (14/6).
BACA JUGA: Produk Berstandar SNI Mampu Hadapi MEA
Kelebihan commercial displays dibandingkan TV rumah, terang Fowler, antara lain TV rumah tak didesain untuk menyala 24 jam. Sedangkan commercial display didesain untuk menyala 24 jam.
Commercial displays tak dimatikan selama setahun tak masalah. Sebab mereka memang dirancang untuk dinyalakan 24 jam.
BACA JUGA: Jangan Sampai Pileg Kalah Gaung dengan Pilpres
Commercial displays bisa diisi kontennya dari mana saja. Konten bisa dikirim via HP jadi kalau sedang jalan-jalan ke luar negeri bisa update via HP.
"Berbeda dengan TV rumah harus diisi oleh manusia melalui flashdisk secara manual. Ini tak efisien untuk kegiatan komersial," ujar Fowler.
Direktur Utama PT Invia Solusindo Pratama Jonny Ng menambahkan, sasaran penjualan commercial displays cukup luas antara lain perusahaan manufaktur, restoran, sekolah, kampus, hotel, perkantoran.
Commercial displays yang dipasang di restoran bisa menyediakan jadwal menu makan pagi, makan siang, makan malam secara tepat waktu sesuai dengan jam makan.
Ini tinggal dijadwalkan secara otomatis konten terisi sendiri tanpa susah memasukkan konten lewat flashdisk. (esy/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi