jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Polda Jatim menerjunkan tim khusus untuk melakukan investigasi keberadaan uang milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi senilai Rp 2 triliun.
Ditengarai uang tersebut merupakan mahar dari para korbannya.
BACA JUGA: Pejabat Polri Pernah Terseret Gayus Tambunan Tetap Berhak Dipromosikan
“Ya, kami telah menindaklanjuti informasi itu dan masih dalam proses mencari uang tersebut,” kata Kapolda Jatim Irjen Anton Setiadji seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Kamis (6/10).
Berdasar Berita Acara Pemeriksaan (BAP) uang milik pimpinan padepokan RT 22/RW 08, Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo disimpan di sejumlah orang.
BACA JUGA: TNI AU Jajal Kesiapan Alutsista di Udara Natuna
Uang sebesar Rp 1 triliun dititipkan kepada Dodik Wahyudi yang tinggal di Bangil, Pasuruan.
Ada ada Rp 1 triliun dititipkan di Abah Dofir di kawasan Tomang, Jakarta.
BACA JUGA: Cegah Kanker, Kemenkes Rekomensikan Konsumi Makanan Ini
Selain itu, polisi juga masih mencari dugaan aliran dana yang berada di Kota Jombang dan Madiun.
Berdasarkan informasi, Dody Wahyudi sudah dipanggil dan datang ke Polda Jatim, Senin (3/10).
Kabarnya, Dody akan diperiksa lagi, pada Senin (10/10) mendatang.
Menurut Anton, penyidik telah diterjunkan untuk mencari keberadaan uang yang dibawa Dofir dan Dody Wahyudi.
“Apapun informasi itu terkait keberadaan uang itu masih terus kami proses. Hal itu juga terkait temuan laporan jika ada penyimpanan uang di Jombang dan Madiun,” ungkapnya.
Selain dugaan aliran dana, polisi juga menelusuri terkait dua korban pengikut Dimas Kanjeng yang meninggal dengan kuku yang menghitam.
Mereka yang menjadi korban adalah Najmiah warga Makassar Sulsel dan Kasiyanto warga Tambak Asri, Krembangan, Surabaya yang diduga keracunan air pemberian Taat Pribadi.
"Kasus itu juga masih didalami," pungkasnya. (don/no/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim 10 Masih Usut Fakta di Balik Kasus Irman Gusman
Redaktur : Tim Redaksi